nusabali

Subak di Denpasar, Perkuat Aturan dan Kesadaran Generasi Muda

  • www.nusabali.com-subak-di-denpasar-perkuat-aturan-dan-kesadaran-generasi-muda

Subak yang tersisa harus dijaga dengan regulasi, dan tidak semena-mena mendukung pariwisata.

DENPASAR, NusaBali.com
Di tengah beragam ancaman, termasuk alih fungsi lahan, keberadaan subak di Kota Denpasar ternyata masih terus bertahan. Hal ini menuai atensi dari I Gusti Ngurah Gede, Ketua DPRD Kota Denpasar, usai Temu Wirasa Pekaseh se-Kota Denpasar, Rabu (30/10/2019) siang.

"Kota Denpasar sebagai jantung Provinsi Bali dengan arus globalisasi paling pesat jika dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di Bali. Di tengah gempuran globalisasi tersebut ternyata ternyata subak di Denpasar masih ada," kata Ngurah Gede. Ia mengatakan selaku warga Kota Denpasar pihaknya sangat bangga.

Karena itu, ia juga mengapresiasi Pemkot Denpasar yang menurutnya sudah bekerja sesuai dengan visi pemerintah, yakni berbasiskan budaya. "Kami melihat orientasi perjalanan subak selama ini sangat aktif sekali. Utamanya dari pelestarian budaya subak, karena ini kan warisan leluhur," ucapnya.


Kendati demikian, politikus PDIP ini juga tetap mengingatkan akan tantangan bagaimana menjaga kelestarian subak untuk masa yang akan datang. "Dulunya Denpasar subaknya ada ribuan hektare, sekarang jadi 2.600 hektare. Masih tersisa  6 persen," paparnya.

Ia mengatakan subak yang tersisa harus dijaga dengan dengan baik. "Utamanya menyangkut subak yang masih produktif. Harus ada ketentuan-ketentuan. Bukan semena-mena mendukung pariwisata, tapi harus juga melestarikan objek budayanya," tambahnya.  Sejumlah subak produktif yang Ngurah Gede sebutkan antara lain, Subak Uma Desa, Angebaya, Umbalayu, Intaran Timur, dan Intaran Barat.

Di samping itu Ngurah Gede menyoroti minimnya generasi muda yang punya niat untuk turun langsung menjadi petani. Padahal menurutnya, keilmuan yang dimiliki generasi muda, khususnya bidang pertanian tidak kalah dengan generasi sebelumnya. "Kalau kami lihat mereka diminta turun ke sawah ya kemungkinan sedikit. Tapi dari kalangan keilmuan, mungkin mereka lebih menguasai. Bukan semata-mata harus turun," ucapnya. 

Ia menambahkan, apalagi anak muda saat dibekali dengan kemajuan teknologi. "Mungkin bisa saja mereka menggunakan teknologi. Nanti teknologi yang mereka kuasai untuk mengembangkan bidang pertanian," tambahnya.

Di luar persoalan itu, Ngurah Gede menekankan lagi bahwa yang paling penting subak harus tetap dipertahankan. "Itu dulu untuk saat ini, perkuat aturan agar lahan subak tidak mudah dialihfungsikan. Kemudian pada generasi kini, kita bangun kesadaran," pungkasnya. *has

Komentar