nusabali

Stadion Dipta Bergantung FIFA

Ada Dua Tim untuk Percepatan Renovasi dan Pembangunan

  • www.nusabali.com-stadion-dipta-bergantung-fifa

Minimal harus ada lima lapangan latihan di sekeliling stadion dengan kualitas rumput yang sama dengan stadion utamanya.

JAKARTA, NusaBali

Presiden Joko Widodo menginginkan Stadion Wayan Dipta Gianyar jadi venue pembukaan Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Namun kepastian Dipta menjadi salah satu venue pesta sepakbola yang menampilkan bakat sepakbola dari seluruh dunia itu ada di tangan FIFA.

“Pemilihan stadion yang bakal digunakan sebagai venue pertandingan Piala Dunia U-20 2021 adalah keputusan FIFA. PSSI hanya menyodorkan beberapa stadion yang sesuai dengan persyaratan dari FIFA,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, Selasa (29/10).

Sebelumnya, PSSI telah menyiapkan sepuluh stadion untuk dipilih FIFA sebagai venue Piala Dunia U-20 2021. Kesepuluh stadion itu adalah Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Manahan (Solo), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), Stadion Mandala Krida (Jogjakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Stadion Patriot (Bekasi), Stadion Jalak Harupat (Bandung), dan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya). "Kami memberikan pilihan kepada FIFA untuk memilih enam dari 10 stadion yang kami siapkan. Kami serahkan keputusannya kepada FIFA," kata Iwan dikutip CNN Indonesia.

Iwan turut menjelaskan alasan tidak dimasukkannya Stadion Papua Bangkit sebagai salah satu venue di Piala Dunia U-20 2021. Menurut Iwan, Stadion Papua Bangkit masih dalam proses pembangunan ketika FIFA melakukan inspeksi tahap pertamanya ke Indonesia. PSSI disebut tidak berani untuk berspekulasi pembangunan Stadion Papua Bangkit bisa selesai pada 2021. Meskipun dalam perencanaannya, Stadion Papua Bangkit bakal menjadi venue utama pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.

"Tapi saat FIFA inspeksi, bentuk fisiknya harus sudah jadi dulu. Jadi 10 stadion yang diinspeksi itu fisik stadion harus sudah jadi dulu. Kemudian, mereka (FIFA) bertanya dan menginginkan minimal ada lima lapangan latihan di sekeliling stadion dengan kualitas rumput yang sama dengan stadion utamanya. Lahannya (untuk membangun lapangan latihan) ada enggak? Kalau tidak ada, pasti sudah langsung dihapus dari daftar," jelas Iwan.

Sementara itu Sekjen PSSI, Ratu Tisha, menambahkan syarat stadion yang diminta FIFA untuk menggelar Piala Dunia U-20 berbeda dengan Piala Dunia senior. Salah satunya adalah stadion tersebut sudah pernah menggelar FIFA International Friendly Match.

PSSI disebut Tisha memasukkan Stadion Maguwoharjo dalam salah satu venue yang bakal diinspeksi FIFA sebagai lapangan latihan dan Stadion Mandala Krida sebagai lapangan pertandingan. Keputusan penggunaannya nanti seperti apa masih menunggu inspeksi dari FIFA. "Kalau rekan-rekan media menyadari, kenapa kemarin kami menggelar pertandingan Bali dan Bung Tomo, karena stadion-stadion itu sudah beberapa kami menggelar pertandingan FIFA. Jadi Piala Dunia U-20 ini berbeda dengan senior. Kalau senior memang ada (stadion) yang belum selesai (dibangun) pun bisa. Tapi untuk yang junior, harus yang existing dan used," terang Tisha.

Sementara itu untuk menyukseskan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, bakal ada dua tim terpisah yang akan dibentuk antara PSSI dan pemerintah. "Akan ada dua tim terpisah yang akan dibentuk khususnya antara PSSI dan pemerintah dalam area renovasi dan percepatan-percepatan terkait jaminan pemerintah yang telah ditandatangani," ucap Tisha usai pertemuan dengan Menpora, Selasa (29/10).

Sedikitnya ada delapan kementerian dan lembaga yang turut menyertakan dokumen wajib berupa jaminan sebagai salah satu persyaratan utama untuk PSSI maju jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.  Selain jaminan dari pemerintah yang ditandatangani Presiden Joko Widodo, terdapat pula jaminan dari Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kapolri dan setiap kepala daerah tempat venue penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

"Jadi nanti kepanitiaan ada di bawah PSSI langsung. Karena ini single event, jadi memiliki dewan pengarah, dewan pelindung langsung dari pemerintah Indonesia yang nantinya disusun bersama antara PSSI dan Kemenpora yang tentunya dipimpin Menpora beserta jajaran," jelas Tisha.

Sedangkan untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 akan dilakukan oleh PSSI bersama dengan beberapa negara lain yang sudah berkomitmen untuk turut membantu Indonesia sebagai tuan rumah. Sebut saja, Myanmar, Qatar, Bahrain, Jepang, Vietnam dan beberapa negara lain di kawasan Asia.

"Piala Dunia U-20 di Indonesia menjadi step dari rangkaian penting event sepakbola di Asia karena tahun 2022 akan ada Piala Dunia di Qatar. Jadi Piala Dunia U-20 mendapatkan atensi dari FIFA dan rekan-rekan di federasi lain," kata Tisha.*

Komentar