Mardjana Sebut Permainan Belum Selesai
Bersaing dengan Subrata di Golkar
Manuver kandidat Calon Bupati Bangli untuk Pilkada 2020, Made Subrata, dengan merapat ke DPD I Golkar Bali bersama paketnya Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bangli yang juga kader PDIP, Ngakan Made Kutha Parwata, Senin (28/10) siang tidak membuat pesaingnya, I Ketut Mardjana khawatir.
DENPASAR, NusaBali
Mardjana yang juga sebelumnya merapat berebut tiket di Partai Golkar Bali dengan menemui sejumlah elite Partai Golkar, menyebutkan permainan masih belum mulai. Sehingga dirinya tidak khawatir soal proses di Partai Golkar. “Ya nggak apa-apa. Namanya politik ya begitu. Saya sendiri saja datang ke Golkar Bali dan diterima juga, saya nggak usah ramai-ramai,” ujar Mardjana di Denpasar, Selasa (29/10) sore.
Mantan Dirut PT Pos Indonesia ini mengatakan pola orang melakukan lobi dan pendekatan dalam politik berbeda-beda. Ada yang show of force. Ada juga yang memang silent dan low profile. “Saya low profile saja. Nggak usah ramai-ramai. Soal siapa nanti dapat rekomendasi kan itu tergantung Partai Golkarnya,” tegas pengusaha asal Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini.
Menurut Mardjana dirinya yang pernah duluan datang ke Golkar juga sudah berbicara banyak soal peluang maju di Pilkada Bangli 2020.
“Yang penting kan kata Demer (Plt Ketua DPD I Golkar Bali) adalah mengacu hasil survei. Masalah mau masuk partai itu kebijakan yang bersangkutan (Made Subrata). Partai silahkan menentukan supaya dipilih sebagai kandidat,” tegas Mardjana.
Kalau tidak dapat rekomendasi di Golkar? “Demer mengatakan itu proses penjaringan akan dimulai setelah Munas Golkar. Munas Golkar baru akan dilaksanakan pada Desember 2019. Ya entar lihat. Kalau buat KTA itu kan bukan persyaratan. Apakah harus masuk partai gitu?
“Ya belum apa –apa ini? Namanya politik, santai –santai saja. Itu bukan menjadi obsesi saya, kalau masyarakat menginginkan. Saya akan ngayah, walaupun tidak menjabat dan berkuasa. Hanya saya tegaskan di Kabupaten Bangli nanti harus dibangun, dengan mengimplemntasikan program dan menggarap potensi yang ada. Inilah perlu leader. Saya mau memimpin dan arahkan,” pungkas Mardjana.
Sementara Plt Ketua DPD I Golkar Bali Demer dikonfirmasi, Selasa siang kemarin secara terpisah soal peluang Mardjana akan dapat tiket menyusul manuver Subrata, menyebutkan semuanya punya peluang sama.
Menurut dia silahkan berproses. Apalagi Mardjana dan Subrata sudah pernah bertemu membahas Pilkada Bangli. “Ya silahkan berproses. Saya dengar- dengar Mardjana dan Subrata sudah pernah ketemu dan akan saling mendukung untuk Pilkada Bangli,” ujar Demer.
Demer menyebutkan soal KTA Golkar yang dikantongi Subrata adalah salah satu peluang dan prioritas sebagai kader Golkar. “Kalau sudah sebagai kader dan elektibilitasnya bagus diakar rumput ya peluangnya dapat rekomendasi besar. Ya kita lihat elektabilitasnya juga. Makanya disuruh sosialiasi dan mulai pasang atribut dibawah. Kan nanti akan ada mekanisme mendaftar juga sebelum partai memutuskan siapa yang akan diusung,” ujar Demer. *nat
Mantan Dirut PT Pos Indonesia ini mengatakan pola orang melakukan lobi dan pendekatan dalam politik berbeda-beda. Ada yang show of force. Ada juga yang memang silent dan low profile. “Saya low profile saja. Nggak usah ramai-ramai. Soal siapa nanti dapat rekomendasi kan itu tergantung Partai Golkarnya,” tegas pengusaha asal Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini.
Menurut Mardjana dirinya yang pernah duluan datang ke Golkar juga sudah berbicara banyak soal peluang maju di Pilkada Bangli 2020.
“Yang penting kan kata Demer (Plt Ketua DPD I Golkar Bali) adalah mengacu hasil survei. Masalah mau masuk partai itu kebijakan yang bersangkutan (Made Subrata). Partai silahkan menentukan supaya dipilih sebagai kandidat,” tegas Mardjana.
Kalau tidak dapat rekomendasi di Golkar? “Demer mengatakan itu proses penjaringan akan dimulai setelah Munas Golkar. Munas Golkar baru akan dilaksanakan pada Desember 2019. Ya entar lihat. Kalau buat KTA itu kan bukan persyaratan. Apakah harus masuk partai gitu?
“Ya belum apa –apa ini? Namanya politik, santai –santai saja. Itu bukan menjadi obsesi saya, kalau masyarakat menginginkan. Saya akan ngayah, walaupun tidak menjabat dan berkuasa. Hanya saya tegaskan di Kabupaten Bangli nanti harus dibangun, dengan mengimplemntasikan program dan menggarap potensi yang ada. Inilah perlu leader. Saya mau memimpin dan arahkan,” pungkas Mardjana.
Sementara Plt Ketua DPD I Golkar Bali Demer dikonfirmasi, Selasa siang kemarin secara terpisah soal peluang Mardjana akan dapat tiket menyusul manuver Subrata, menyebutkan semuanya punya peluang sama.
Menurut dia silahkan berproses. Apalagi Mardjana dan Subrata sudah pernah bertemu membahas Pilkada Bangli. “Ya silahkan berproses. Saya dengar- dengar Mardjana dan Subrata sudah pernah ketemu dan akan saling mendukung untuk Pilkada Bangli,” ujar Demer.
Demer menyebutkan soal KTA Golkar yang dikantongi Subrata adalah salah satu peluang dan prioritas sebagai kader Golkar. “Kalau sudah sebagai kader dan elektibilitasnya bagus diakar rumput ya peluangnya dapat rekomendasi besar. Ya kita lihat elektabilitasnya juga. Makanya disuruh sosialiasi dan mulai pasang atribut dibawah. Kan nanti akan ada mekanisme mendaftar juga sebelum partai memutuskan siapa yang akan diusung,” ujar Demer. *nat
Komentar