nusabali

Perjalanan Made Taro di Dunia Mendongeng

  • www.nusabali.com-perjalanan-made-taro-di-dunia-mendongeng

Made Taro telah mengabdikan dirinya selama lebih dari 40 tahun menciptakan dongeng, lagu anak dan permainan anak.

GIANYAR, NusaBali.com
Di hari terakhir UWRF pada Minggu (27/10/2019), Made Taro yang pada pembukaan UWRF lalu dianugerahi penghargaan A Lifetime Achievement mendapatkan sesi diskusi khusus membahas perjalanan dirinya sebagai pendongeng dan pencipta lagu dan permainan anak-anak bertajuk ‘A Lifetime of Storytelling’. 

Made Taro mengenang, dirinya menjadi familiar dengan dunia mendongeng berkat sang ayah yang menceritakannya dongeng sebelum tidur. Kemudian, pertemuannya dengan seorang murid menjadi awal berdirinya Rumah Dongeng. “Saya melihat seorang murid sedang murung, saya heran, sebab saya kalau di rumah pasti diijinkan bebas bermain setelah membantu orang tua. Lalu saya ajak dia bermain,” tutur Made Taro. 

Lama-kelamaan grup anak-anak ini semakin besar, dan ketika sudah mencapai anggota sejumlah delapan orang, dirinya mendirikan Rumah Dongeng, di mana ke delapan murid tersebut dapat mendengarkan dongeng-dongeng Made Taro setiap Sabtu malam setelah memenuhi tiga syarat utama, yakni sudah mandi, sudah makan, dan sudah mengerjakan PR. Melalui peraturan yang dilakukan murid-muridnya ini, Made Taro sadar bahwa dirinya bisa mengajak anak-anak untuk melalukan hal yang positif. 

Adapun seiring waktu, Rumah Dongeng ini berganti nama menjadi Sanggar Dongeng Kukuruyuk dan tampil di siaran TV perdananya pada 15 Juni 1979. Pemberian nama Kukuruyuk pada sanggarnya bukanlah tanpa alasan. “Di seluruh dunia, ayam berkokok bunyinya sama, untuk menyambut matahari. Kita juga menyambut optimisme bersama anak-anak,”

Dalam kesempatan ini, Made Taro juga sempat memamerkan beberapa media sederhana yang dia buat untuk bermain permainan anak-anak atau mendongeng. Antara lain, alat Tektok, yang pada awalnya merupakan alat untuk mengusir burung di sawah, kemudian dimanfaatkan sebagai instrumen musik. 

Made Taro menekankan bahwa dongeng, lagu, dan permainan anak merupakan tiga hal yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Maka dari itu, setiap mendongeng, dirinya selalu membarenginya dengan bernyanyi dan bermain. Tak jarang, permainan dan lagu yang dia ciptakan berasal dari dongeng yang dia bawakan. Selain itu, dirinya juga memiliki motto, yang disingkat dengan 4 AT, terdiri dari SehAT, SelamAT, NikmAT, dan ManfaAT. Maka, dalam setiap dongengnya, selalu mengutamakan keempat unsur ini.*yl

Komentar