nusabali

Gadis di NTT Dipukuli, Digantung dan Disetrum

Dituduh Curi Cincin

  • www.nusabali.com-gadis-di-ntt-dipukuli-digantung-dan-disetrum

Nasib naas menimpa Noviana Baru, gadis asal Desa Babulu Selatan, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

KUPANG, NusaBali
Noviana yang berusia 16 tahun menjadi korban penganiayaan yang dilakukan warga dan pejabat desa setempat.

Noviana disiksa dengan cara diikat tangannya dan dipukuli. Dia dituduh telah mencuri perhiasan berupa cincin milik seorang warga. Aksi keji ini menjadi viral di akun Facebook atas nama Phutra Mountain.

Dalam video maupun foto yang beredar, Noviana terlihat disiksa dengan cara kedua tangannya diikat. Noviana dalam posisi duduk menggunakan kursi plastik. Dia lalu dipukul serta digantung pada regel rumah di Dusun Beitahu.

Noviana diduga dianiaya oleh warga dan juga Kepala Desa Babulu Selatan, Paulus Lau hingga nyaris tewas. Seorang pemuda bertubuh kekar dan tinggi menghujam pukulan ke wajah korban berkali-kali. Padahal, saat itu Noviana dalam kondisi tak berdaya karena masih dalam posisi terikat.

"Selain diikat dan digantung pakai tali, keponakan saya ini juga disetrum arus listrik," ungkap Son Koli, paman Noviana, seperti dilansir kompas, Senin (28/10).

Menurut Son, keponakannya disiksa karena terus membantah telah mencuri cincin emas milik salah seorang warga.

 “Kami sudah lapor polisi dan minta agar proses para pelaku. Kami keluarga besar tidak terima perlakukan ini dan tidak setuju untuk damai. Siapapun pelaku harus diproses hukum," tegas Son.

"Kami tidak setuju karena kepala desa yang gantung. Kalau memang ada barang bukti, sebagai kepala wilayah proses hukum jangan main hakim sendiri,” kata Son menambahkan.

Son mengatakan, kasus penganiayaan itu terjadi pada 16 Oktober lalu. Penganiayaan itu disaksikan langsung oleh ibu kandung Noviana. Sedangkan ayah kandung korban saat ini sedang merantau ke Kalimantan.

Aksi main hakim sendiri ini diduga dipimpin oleh sang kepala desa dan sejumlah warga. Aksi tersebut disaksikan oleh keluarga korban dan warga desa setempat. Tidak terima Noviana telah diperlakukan tak manusiawi, keluarga Noviana lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Kobalima, Kabupaten Malaka.

Laporan penganiayaan itu dibenarkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Sepuh Ade Irsyam Siregar, Senin (28/10).

Menurut Ade, kasus itu telah dilaporkan ke Polsek Kobalima, pada Jumat lalu. "Masih sementara kita proses kasusnya. Nanti perkembangan kita akan rilis,"ujar Ade.

Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Kobalima AKP Marthen Pelokila mengaku sudah menindaklanjuti kasus itu. "Saat ini kami sedang memeriksa saksi,"kata Marthen. *

Komentar