Kutha Parwata Siap Kalau Dipecat PDIP
Karena Merapat ke Partai Golkar
Kader senior PDIP, Ngakan Made Kutha Parwata, ikut merapat ke Golkar untuk maju tarung Pilkada Bangli 2020, sebagai Calon wakil Bupati (Cawsabup) pendamping I Made Subrata.
DENPASAR, NusaBali
Mantan Ketua DPRD Bangli 2014-2019 ini pun siap jika nanti dipecat dari PDIP. Ngakan Kutha Parwata mengaku sudah siap menanggung segala risiko atas keputusan drastisnya maju ke Pilkada Bangli 2020 naik kendaraan Golkar. Hal ini diungkapkan Kutha Parwata saat mendampingi Made Subrata, kandidat Calon Bupati (Cabup) yang notabene adik kandung Bupati Bangli I Made Gianyar, bertemu jajaran pengurus DPD I Golkar Bali di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Senin (28/10) siang.
Kutha Parwata menyebutkan, hingga saat ini dirinya masih sebagai kader PDIP. Dia sudah lama bernaung di PDIP. Politisi senior asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli ini bahkan sempat dua kali periode menjadi Ketua DPC PDIP Bangli (2005-2010, 2010-2015), sebelum kemudian digantikan oleh Sang Nyoman Sedana Arta.
Kalau nanti Golkar dan partai koalisi merekomendasikan paket Made Subrata-Kutha Parwata maju tarung ke Pilkada Bangli 2020, Kutha Parwata siap diesekusi oleh PDIP. “Yang jelas, saya tidak akan mundur dari PDIP. Tetapi, kalau PDIP akhirnya memberikan sanksi dengan memecat saya, ya tidak apa-apa. Saya siap tanggung semua risiko,” tegas Kutha Parwata.
Kutha Parwata mengatakan, masyarakat dan kader PDIP di Bangli pasti bertanya-tanya, kenapa dirinya pilih bertandem dengan Made Subrata maju tarung ke Pilkada, naik kendaraan Golkar. “Saya tegaskan, saya mau berproses secara politik yang benar. Golkar saya lihat sangat demokratis dalam berproses menentukan kandidat calon. Maka, saya dengan Made Subrata ke Golkar untuk ikut berproses," papar Kutha Parwata, yang dalam Pileg 2019 tidak dicalonkan PDIP sebagai caleg, meskipun berstatus incumbent dengan jabatan Ketua DPRD Bangli 2014-2019.
Kutha Parwata mengaku tidak memandang Made Subrata sebagai junior, walaupun adik kandung Bupati Bangli itu pernah menjadi Ketua Ranting PDIP Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani ketika dirinya menjabat Ketua DPC PDIP Bangli. Karena arus bawah dan dukungan masyarakat, membuat Kutha Parwata rela jadi tandem Made Subrata di posisi Cawabup. “Jadi, tidak memandang junior dan senior di sini. Kami sama-sama berproses di Golkar,” katanya.
Kutha Parwata dipastikan akan membawa gerbongnya ketika bergabung dengan Subrata sebagai pasangan Cabup-Cawabup Bangli. Bagi Kutha Parwata sendiri, ini untuk kedua kalinya berupaya maju tarung ke Pilkada Bangli. Sebelumnya, Kutha Parwata sempat hendak maju ke Pilkada Bangli 2015, sebagai tandem Made Gianyar di posisi Cawabup.
Kala itu, pasangan Made Gianyar-Kutha Parwata sudah bergaung di masyarakat dengan tajuk Paket Gipar (Gianyar-Kutha Parwata). Namun, PDIP rekomendasikan tetap usung pasangan incumbent Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta di Pilkada Bangli 2015. Kutha Parwata yang saat itu menjabat Ketua DPRD Bangli pun harus minggir.
Pada akhirnya, incumbent Gianyar-Sedana Arta kembali memenangkan Pilkada Bangli 2015. Made Gianyar adalah politisi senior yang kini menjabat Bupati Bangli dua periode dan sekaligus Wakil Ketua Bidang Ideologi Politik DPD PDIP Bali. Setelah gagal maju tarung di Pilkada Bangli 2015, kini Kutha Parwata coba maju tarung sebagai Cawabup pendamping Made Subrata, maju dari Golkar di Pilkada 2020.
Made Subrata merupakan adik kandung Bupati Made Gianyar. Saat ini, Subrata menjabat Kepala Desa (Perbekel) Bunutin, Kecamatan Kintamani. Sedangkan Kutha Parwata jauh sebelumnya pernah lolos ke DPRD Bali Dapil Bali 2009-2014 dari Fraksi PDIP Dapil Bangli. Saat itu, dia naik ke DPRD Bali dengan status PAW, menggantikan Sang Nyoman Sedana Arta yang terpilih jadi Wakil Bupati Bangli di Pilkada 2010.
Jika nanti dapat rekomendasi dari Golkar, Paket Subrata-Kutha Parwata kemungkinan akan tarung head to head melawan pasangan Sedana Arta-I Wayan Diar, yang digadang-gadang bakal diusung PDIP di Pilkada Bangli 2020. Sedana Arta adalah politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Bangli dan selaligus Wakil Bupati Bangli dua periode. Sedangkan Wayan Diar adalah politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani yang kini Sekretaris DPC PDIP Bangli dan sekaligus menjabat Ketua DPRD Bangli 2019-2024. *nat,nar
Kutha Parwata menyebutkan, hingga saat ini dirinya masih sebagai kader PDIP. Dia sudah lama bernaung di PDIP. Politisi senior asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli ini bahkan sempat dua kali periode menjadi Ketua DPC PDIP Bangli (2005-2010, 2010-2015), sebelum kemudian digantikan oleh Sang Nyoman Sedana Arta.
Kalau nanti Golkar dan partai koalisi merekomendasikan paket Made Subrata-Kutha Parwata maju tarung ke Pilkada Bangli 2020, Kutha Parwata siap diesekusi oleh PDIP. “Yang jelas, saya tidak akan mundur dari PDIP. Tetapi, kalau PDIP akhirnya memberikan sanksi dengan memecat saya, ya tidak apa-apa. Saya siap tanggung semua risiko,” tegas Kutha Parwata.
Kutha Parwata mengatakan, masyarakat dan kader PDIP di Bangli pasti bertanya-tanya, kenapa dirinya pilih bertandem dengan Made Subrata maju tarung ke Pilkada, naik kendaraan Golkar. “Saya tegaskan, saya mau berproses secara politik yang benar. Golkar saya lihat sangat demokratis dalam berproses menentukan kandidat calon. Maka, saya dengan Made Subrata ke Golkar untuk ikut berproses," papar Kutha Parwata, yang dalam Pileg 2019 tidak dicalonkan PDIP sebagai caleg, meskipun berstatus incumbent dengan jabatan Ketua DPRD Bangli 2014-2019.
Kutha Parwata mengaku tidak memandang Made Subrata sebagai junior, walaupun adik kandung Bupati Bangli itu pernah menjadi Ketua Ranting PDIP Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani ketika dirinya menjabat Ketua DPC PDIP Bangli. Karena arus bawah dan dukungan masyarakat, membuat Kutha Parwata rela jadi tandem Made Subrata di posisi Cawabup. “Jadi, tidak memandang junior dan senior di sini. Kami sama-sama berproses di Golkar,” katanya.
Kutha Parwata dipastikan akan membawa gerbongnya ketika bergabung dengan Subrata sebagai pasangan Cabup-Cawabup Bangli. Bagi Kutha Parwata sendiri, ini untuk kedua kalinya berupaya maju tarung ke Pilkada Bangli. Sebelumnya, Kutha Parwata sempat hendak maju ke Pilkada Bangli 2015, sebagai tandem Made Gianyar di posisi Cawabup.
Kala itu, pasangan Made Gianyar-Kutha Parwata sudah bergaung di masyarakat dengan tajuk Paket Gipar (Gianyar-Kutha Parwata). Namun, PDIP rekomendasikan tetap usung pasangan incumbent Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta di Pilkada Bangli 2015. Kutha Parwata yang saat itu menjabat Ketua DPRD Bangli pun harus minggir.
Pada akhirnya, incumbent Gianyar-Sedana Arta kembali memenangkan Pilkada Bangli 2015. Made Gianyar adalah politisi senior yang kini menjabat Bupati Bangli dua periode dan sekaligus Wakil Ketua Bidang Ideologi Politik DPD PDIP Bali. Setelah gagal maju tarung di Pilkada Bangli 2015, kini Kutha Parwata coba maju tarung sebagai Cawabup pendamping Made Subrata, maju dari Golkar di Pilkada 2020.
Made Subrata merupakan adik kandung Bupati Made Gianyar. Saat ini, Subrata menjabat Kepala Desa (Perbekel) Bunutin, Kecamatan Kintamani. Sedangkan Kutha Parwata jauh sebelumnya pernah lolos ke DPRD Bali Dapil Bali 2009-2014 dari Fraksi PDIP Dapil Bangli. Saat itu, dia naik ke DPRD Bali dengan status PAW, menggantikan Sang Nyoman Sedana Arta yang terpilih jadi Wakil Bupati Bangli di Pilkada 2010.
Jika nanti dapat rekomendasi dari Golkar, Paket Subrata-Kutha Parwata kemungkinan akan tarung head to head melawan pasangan Sedana Arta-I Wayan Diar, yang digadang-gadang bakal diusung PDIP di Pilkada Bangli 2020. Sedana Arta adalah politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Bangli dan selaligus Wakil Bupati Bangli dua periode. Sedangkan Wayan Diar adalah politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani yang kini Sekretaris DPC PDIP Bangli dan sekaligus menjabat Ketua DPRD Bangli 2019-2024. *nat,nar
Komentar