nusabali

Blahbatuh Full Moon Dihentikan

  • www.nusabali.com-blahbatuh-full-moon-dihentikan

Festival Blahbatuh Full Moon Night Show akhirnya dihentikan setelah digelar tiga kali.

GIANYAR, NusaBali

Festival ini dianggap sebagai perangsang kebangkitan pariwisata di Desa/Kecamatan  Blahbatuh, Gianyar. Anggapan itu diungkapkan Perbekel Blahbatuh Gede Satya Kusuma SH, Jumat (25/10). Sebagaimana diketahui, festival ini

dimulai pada Purnama Selasa (16/7) lalu, kedua saat Purnama Kamis (15/8), dan Sabtu (14/9). Untuk Purnama bulan Oktober ditiadakan. Kata Satya, demi mempersiapkan penyambutan 250 travel agen ke desa wisata Blahbatuh yang agendanya akan datang pada 20 November 2019.

“Blahbatuh Full Moon ini sebagai perangsang. Bulan Oktober ini kami stop dulu. Dalam artian, kami menginjak pada even yang lebih profesional, mendatangkan wisatawan secara kontinyu,” jelasnya. Kata dia, pada 20 November 2019, Desa Blahbatuh akan didatangi 250 travel agen dari seluruh Indonesia. “Acara dipusatkan di Puri Blahbatuh sebagai sentral Desa Wisata. Kami sedang siapkan segala sesuatunya, termasuk penataan puri dan pemasangan ikon Desa Wisata,” jelasnya.

Dalam penyambutan itu, juga rencananya akan digelar pameran seni, seperti lukisan, ukiran dan tari-tarian. “Akan ada pula kunjungan ke objek wisata lain, termasuk jogging track di subak kelawan. Tentu ini tidak mudah, perlu proses,” ungkapnya. Dengan kedatangan 250 travel agen ini, pihaknya berharap wisatawan baik domestik maupun mancanegara bisa secara kontinyu singgah berwisata di Desa Blahbatuh.

Terkait nasib festival Blahbatuh ke depan,  Satya berharap bisa dilanjutkan. “Ke depan, kami lihat perkembangan. Promosinya harus jalan, kalau wisatawan ingin pertunjukan spesial tepat saat Purnama, bisa kami siapkan dalam bentuk paket wisata,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, guna menarik minat wisatawan, seluruh komponen di Desa Blahbatuh bersatu gelar Festival Blahbatuh Full Moon Night Show. Festival ini digelar setiap kali bulan Purnama sekali dalam sebulan. Seluruh komponen ini tergabung dalam Blahbatuh Tourism Board  (BTB). Festival digelar di areal Puri Ageng Blahbatuh. Festival ini digelar guna menngenang sekaligus membangkitkan kembali kejayaan pariwisata di Desa Blahbatuh yang menggeliat di era 1970an. Kala itu banyak wisatawan yang sengaja datang ke Blahbatuh untuk menyaksikan tarian, serta berbagai peninggalan di kawasan tersebut. "Sempat waktu itu booming kunjungan pariwisata di Blahbatuh menyaksikan cak dan tarian lainya," kata Satya.

Diakui, kondisi itu tidak berlangsung lama, bertahun tahun pariwisata di Desa Blahbatuh mulai meredup. Hinggi keluar program nasional pemberdayaam masyarakat yang menetapkan Desa Blahbatuh sebagai desa wisata. Kini seluruh masyarakat Desa Blahbatuh pun berkomitmen membangkitkan kembali pariwisata di kawasan tersebut.

Mengoptimalkan pengembangan pariwisata, melalui SK Perbekel Blahbatuh juga sudah di bentuk Blahbatuh Tourism Board (BTB). Nah BTB yang didominasi anak muda ini lah yang pertama kali menggelar Blahbatuh Full Moon Night Show pada bulan purnama pertangahan Juli ini. Festival Blahbatuh Full Moon diramaikan dengan berbagai kegiatan. Mulai siang hari menjelang sore diisi dengan kegiatan melukis, tari-tarian, memahat wayang, workshop hingga menikmati kuliner gratis berupa lawar dan tahu khas Blahbatuh. Kemudian malam hari diisi dengan kegiatan tari topeng, legong kraton, barong kolaborasi, hingga fesyen show.

Pegiatan perdana menggunakan dana oprasional perbekel sebesar Rp 5 juta. Selain itu penyelenggaraan ini juga mendapat bantuan sejumlah donatur. Dalam tiga kali uji coba festival diadakan gratis untuk wisatawan.*nvi

Komentar