Operasi Zebra, Ratusan Pelajar di Jembrana Ditilang
Selama tiga hari pelaksanaan Operasi Zebra Agung 2019 dari Rabu (23/10) hingga Jumat (25/10), jajaran Satlantas Polres Jembrana telah menjaring sebanyak 223 pelanggar lalu lintas.
NEGARA, NusaBali
Dari 223 pelanggar, itu 197 diantaranya langsung diganjar sanksi tilang, dan 26 menerima sanksi teguran. Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Shinta Ayu Pramesti, Jumat kemarin, mengatakan, dalam rangkaian Operasi Zebra Agung yang akan dilaksanakan hingga tanggal 5 November mendatang, ini pihaknya akan rutin menggelar razia lalu lintas. Selama tiga hari terakhir ini, per hari digelar dua hingga tiga kali razia. “Dalam tiga hari terakhir, sudah ada sebanyak 197 tilang dan 26 teguran yang kami berikan kepada pelanggar lalu lintas,” ujarnya.
Saat hari pertama, Rabu (23/10), pihaknya menjaring sebanyak 32 pelanggar lalu lintas, dengan penindakan 27 tilang dan 5 teguran. Kemudian memasuki hari kedua, Kamis (24/10), terjaring sebanyak 83 pelanggar lalu lintas, dengan penindakan 74 tilang dan 9 teguran. Sedangkan memasuki hari ketiga, Jumat kemarin, kembali terjaring sebanyak 108 pelanggar lalu lintas, dengan penindakan 96 tilang dan 12 teguran.
Menurut Iptu Shinta, ratusan pelanggar lalu lintas yang terjaring selama tiga hari terakhir ini, didominasi pelanggar tanpa SIM dan STNK. Tidak sedikit pula ditemukan pengendara motor yang tidak menggunakan helm. “Untuk lokasi kami acak. Kalangan pelanggar, tidak ada dominasi dari kalangan tertentu. Semuanya rata-rata pelajar dan warga umum,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan Operasi Zebra Agung, ini ada 8 jenis pelanggaran lalu lintas yang menjadi sasaran prioritas. Diantaranya menyangkut helm, sabuk pengaman, melebihi batas kecepatan, berkendara sambil menggunakan HP, berkendara dalam keadaan mabuk, pengendara di bawah umur, melawan arus, serta kendaraan umum yang menggunakan strobo, rotoar dan sirine.
“Selain menggelar razia lalu lintas, selama Operasi Zebra ini kami juga gelar sosialisasi ke sekolah-sekolah, mengingatkan para anak-anak agar tidak berkendara ketika belum cukup umur. Begitu juga mengingatkan agar selalu tertib berlalu lintas, untuk keselamatan bersama,” pungkas Iptu Shinta. *ode
Saat hari pertama, Rabu (23/10), pihaknya menjaring sebanyak 32 pelanggar lalu lintas, dengan penindakan 27 tilang dan 5 teguran. Kemudian memasuki hari kedua, Kamis (24/10), terjaring sebanyak 83 pelanggar lalu lintas, dengan penindakan 74 tilang dan 9 teguran. Sedangkan memasuki hari ketiga, Jumat kemarin, kembali terjaring sebanyak 108 pelanggar lalu lintas, dengan penindakan 96 tilang dan 12 teguran.
Menurut Iptu Shinta, ratusan pelanggar lalu lintas yang terjaring selama tiga hari terakhir ini, didominasi pelanggar tanpa SIM dan STNK. Tidak sedikit pula ditemukan pengendara motor yang tidak menggunakan helm. “Untuk lokasi kami acak. Kalangan pelanggar, tidak ada dominasi dari kalangan tertentu. Semuanya rata-rata pelajar dan warga umum,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan Operasi Zebra Agung, ini ada 8 jenis pelanggaran lalu lintas yang menjadi sasaran prioritas. Diantaranya menyangkut helm, sabuk pengaman, melebihi batas kecepatan, berkendara sambil menggunakan HP, berkendara dalam keadaan mabuk, pengendara di bawah umur, melawan arus, serta kendaraan umum yang menggunakan strobo, rotoar dan sirine.
“Selain menggelar razia lalu lintas, selama Operasi Zebra ini kami juga gelar sosialisasi ke sekolah-sekolah, mengingatkan para anak-anak agar tidak berkendara ketika belum cukup umur. Begitu juga mengingatkan agar selalu tertib berlalu lintas, untuk keselamatan bersama,” pungkas Iptu Shinta. *ode
Komentar