Pelaku Ekonomi Kreatif Bali Bergairah
Terbentuknya kabinet baru Jokowi- Ma’ruf Amin memberi harapan bagi bangkitnya ekonomi kreatif, utamanya bagi pelaku handicraft.
DENPASAR, NusaBali
Kalangan pelaku usaha handicraft dan ekonomi kreatif Bali berharap kondisi bisnis berkembang lebih positif, Di antaranya peningkatan ekspor produk-produk handicraft maupun produk ekonomi kreatif, menyusul penunjukkan Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). “Sangat berharap (kabinet) mampu mendorong perkembangan usaha ekonomi kreatif seperti usaha handicraft dan bentuk UMKM lainnya,” ujar Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Bali I Ketut Gede Darma Siaja, Kamis (24/10/2019).
Kata Darma Siaja, dengan background sebagai orang media, Wishnutama diyakini sangat paham dan bagaimana mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif. Dengan demikian akan ada perubahan yakni peningkatan dan perluasan pasar (ekspor) produk handicraft setelah sekitar lima tahun ekspornya menurun. “Termasuk sekarang masih slow (melambat),” ungkap Darma Siaja pengusaha asal Desa Mas, Kecamatan Ubud Gianyar.
Sejauh ini pasar ekspor handicraft Bali, menurut Darma Siaja masih dominan ke Amerika Serikat dan kawasan Eropa. Sedang tujuan ekspor lain masih kurang.
Hal senada disampaikan I Ketut Jaya Sugita seorang perajin tas kulit dan sandal asal Denpasar. “Harapannya tentu agar lebih bagus,” ujar Jaya Sugita, pelaku UMKM- salah satu binaan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bali.
Kalau memang ada program (pembinaan) agar benar- benar terlaksana dan jelas hasilnya. Seandainya memang program itu sukses, nyatakan sukses. Sebaliknya jika tidak berhasil jangan dipaksa dinyatakan sukses. Artinya nyatakan apa adanya.
Menurut Jaya Sugita, pemasaran atau bisnis produk kerajinan dirasakannya menurun. Dia berharap dengan kabinet baru, dimana semua dinamika politik selesai kondisi perekonomian membaik dan berimbas positif pada industri kreatif seperti kerajinan kulit yang dilakoni Jaya Sugita. *k17
Kata Darma Siaja, dengan background sebagai orang media, Wishnutama diyakini sangat paham dan bagaimana mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif. Dengan demikian akan ada perubahan yakni peningkatan dan perluasan pasar (ekspor) produk handicraft setelah sekitar lima tahun ekspornya menurun. “Termasuk sekarang masih slow (melambat),” ungkap Darma Siaja pengusaha asal Desa Mas, Kecamatan Ubud Gianyar.
Sejauh ini pasar ekspor handicraft Bali, menurut Darma Siaja masih dominan ke Amerika Serikat dan kawasan Eropa. Sedang tujuan ekspor lain masih kurang.
Hal senada disampaikan I Ketut Jaya Sugita seorang perajin tas kulit dan sandal asal Denpasar. “Harapannya tentu agar lebih bagus,” ujar Jaya Sugita, pelaku UMKM- salah satu binaan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bali.
Kalau memang ada program (pembinaan) agar benar- benar terlaksana dan jelas hasilnya. Seandainya memang program itu sukses, nyatakan sukses. Sebaliknya jika tidak berhasil jangan dipaksa dinyatakan sukses. Artinya nyatakan apa adanya.
Menurut Jaya Sugita, pemasaran atau bisnis produk kerajinan dirasakannya menurun. Dia berharap dengan kabinet baru, dimana semua dinamika politik selesai kondisi perekonomian membaik dan berimbas positif pada industri kreatif seperti kerajinan kulit yang dilakoni Jaya Sugita. *k17
1
Komentar