nusabali

Enam Event Pariwisata Bali Jadi Event Nasional

  • www.nusabali.com-enam-event-pariwisata-bali-jadi-event-nasional

Dengan dijadikan event nasional, akan mendapat dukungan promosi hingga pendanaan.

DENPASAR, NusaBali

Dari 21 event pariwisata yang diajukan Bali masuk dalam Calendar of Events (CoE) Kementerian Pariwisata beberapa waktu lalu, akhirnya bisa meloloskan sebanyak enam event. Meskipun ‘hanya’ enam event, namun jumlah event yang digelar di Bali ini menjadi terbanyak sebagai ‘top event.’ “Jika masuk dalam katagori CoE Nasional, maka akan mendapat dukungan dan anggaran promosi internasional. Kemenpar mempromosikan event itu ke internasional. Itu  kelebihannya,”  ujar Kasi Promosi Pariwisata Diparda Bali Putu Agus Yudiantara atau Gus Yudi, Kamis (24/10/2019).

Enam event di Bali tersebut antara lain, Sanur Village Festival, Pesta Kesenian Bali (PKB), Pesona Nusa Dua Fiesta, Bali Spirit Festival, Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) dan Buleleng Festival. Eam event diumumkan dalam 100 CoE nasional oleh Kemenpar pada 15 Oktober 2019 setelah menerima usulan dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali.  “Bahkan dari enam event, dua di antaranya
masuk dalam  10 CoE unggulan nasional, yakni Sanur Village Festival dan Pesta Kesenian Bali,” kata Gus Yadi.

Secara keseluruhan ada 103 CoE rekap usulan dari kabupaten/kota di Bali.  Dari 103 event itu, baru 42 event yang lengkap dengan nama lokasi dan tanggal/waktu penyelenggaraan. Sedang 61 masih blank alias belum menyebutkan lokasi atau tempat, serta tanggal atau waktu penyelenggaraan. “Karena itulah Diparda belum berani memastikan memasukkan event-event tersebut masuk dalam CoE Provinsi karena memang belum fixed,” kata Gus Yadi.

Kepastian diperlukan, kata Gus Yadi, karena  event yang diajukan akan disebarkan ke berbagai penjuru dunia. “Itu berkaitan dengan persiapan booking hotel, tiket pesawat dan lainnya yang mesti dipersiapkan jauh-jauh hari,” jelasnya.  Umpamanya event pada bulan Agustus, 6 bulan atau 1 tahun sebelumnya sudah disiapkan.

Sebelumnya Diparda sudah meminta kabupaten/kota untuk  melengkapi usulan event-event lengkap dengan nama, lokasi dan tanggalnya penyelenggaraanya. “Mungkin  karena kekhawatiran anggaran atau alasan bagaimana, teknis  penyelenggaraan.  Mereka belum berani menentukan tanggal. Jadinya dari 103, baru 42 event yang ada nama lokasi dan tanggal,” jelas Gus Yudi.  Selain itu, tidak semua event usulan tersebut dikerjakan Pemkab/Pemkot. Tetapi juga ada juga diselenggarakan pihak swasta. Ini juga koordinasinya tidak juga tidak bisa seketika. Itu perlu koordinasi lebih lanjut. *k17

Komentar