nusabali

Ulun Danu Beratan Kedatangan 19 Travel Agent Filipina

Fragmentari Topeng Gajah Mada Meriahkan Pembukaan Ulun Danu Beratan Festival

  • www.nusabali.com-ulun-danu-beratan-kedatangan-19-travel-agent-filipina

Ulun Danu Beratan Festival V 2019 dibuka resmi oleh Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata, Prof Dr Ir I Gede Pitana MSc, di DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Kamis (24/10) pagi.

TABANAN, NusaBali

Sesuai rencana, acara pembukaan festival dimeriahkan atraksi kolosal fragmentari Topeng Gajah Mada dan Wayang Emas Majapahit, yang disaksikan langsung oleh rombongan 19 travel agent dari Filipina.

Pembukaan Ulun Danu Beratan Fesitival V 2019, Kamis pagi pukul 10.00 Wita, ditandai pemukulan kulkul. Usai pemulukan kulkul oleh Prof Gede Pitana, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menanam pekayonan secara simbolis, didampingi Wakil Bupati I Komang Gede Sanjaya, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Asisten III Setda Provinsi Bali I Wayan Suarjana (mewakili Gubernur Wayan Koster), anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali I Made Urip, dan Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga.

Sebelum Ulun Danu Beratan Festival V bertema Tri Semaya dibuka resmi, lebih dulu ditampilkan Tari Bungan Sandat Serasi sebagai maskot Kabupaten Tabanan (yang diciptakan Bupati Eka Wiyastuti), Tari Tri Semaya, Parade Gebogan Bunga, dan Parade Baleganjur yang dibawakan oleh Sekaa Teruna Teruni dari Gebog Pesatakan Pura Ulun Danu Beratan.

Terakhir, setelah acara pembukaan, barulah dipentaskan fragmentari Topeng Gajah Mada dan Wayang Emas berjudul ‘Mandala Dwipantara Gajah Mada’ yang dibawakan pragina pilihan. Sekitar 50 seniman, laki-perempuan, yang terlibat dalam fragmentari ini menggunakan Topeng Gajah Mada, yang selama ini disimpan di Griya Peling, Desa Padangtegal, Kecamnatan Ubud, Gianyar.

Fragmentari ‘Mandala Dwipantara Gajah Mada’ berdurasi 30 menit ini menceritakan perjalanan Mahapatih Majapahit, Gajah Mada, menyatukan Nusantara. Di situ juga dikisahkan, Bali paling sulit ditaklukkan oleh Majapahit. Traksi kolosal tarian sakral Topeng Gajah Mada dan Wayan Emas Majapahit ini menjadi daya tarik tersendiri bagi ratusan wisatawan asing, yang kemarin menyaksikan pembukaan Ulun Danu Beratan Festival V.

Bupati Eka Wiryastuti mengakui penampilan tarian sakral Topeng Gajah Mada dan Wayang Emas Majapahit membuat wisatawan merasakan vibrasi positif. "Mudah-mudahan vibrasi positif ini bisa membawa tuntunan bagi kita untuk bangkitkan kembali kejayaan nusantara. Dulu rakyat kan makmur, sejahtera, rasa olas asihnya sangat tinggi. Ini yang kita ambil hikmahnya dan mudah-mudahan bisa diperju-angkan sekarang dan ke depanya," ujar Eka Wiryastuti.

Eka Wiryastuti menyatakan Ulun Danu Beratan Festival digelar buat kelima kalinya dengan tujuan utama untuk promosi pariwisata. Pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan ke DTW Ulun Danu Beratan nantinya bisa mencapai 5.000 orang per hari, dari semula hanya 2.000 orang per hari. "Selain promosi pariwisata, festival ini digelar juga untuk mengenalkan adat istiadat budaya Bali, khususnya sekitar Danau Beratan," papar Srikandi PDIP asal Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti yang sudah dua periode menjabat Bupati Tabanan ini.

Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata, Prof Gede Pitana, menyatakan secara umum pelaksanaan Ulun Danu Beratan Festival ini sudah bagus. Semua ikut terlibat, baik masyarakat lokal maupun pemerintah. Ke depan, festival harus dilaksanakan dengan tanggal dan waktu yang konsisten.

"Festival ini tujuanya mengenalkan brand. Apabila waktu pelaksanaannya dibuat konsisten, akan memudahkan wisawatan ataupun travel agent untuk mengatur jadwal kedatangan," ujar Prof Pitana.

Menurut Pitana, Kementrian Pariwisata secara khusus mengundang 19 travel agent dari Filipina datang ke DTV Ulun Danu Beratan untuk menayaksikan langsung pembukaan festival, Kamis kemarin. Rombongan 19 travel agent dari Filipina itu sudah beberapa hari berada di Bali dan sempat diajak mengunjungi sejumlah objek pariwisata, sebelum dihadirkan ke DTW Ulun Danu Beratan kemarin. Diharapkan, belasan travel agent yang diundang itu nantinya akan memperkenalkan parwisata Bali, khsusunya DTW Ulun Danu Beratan, di negaranya.

"Selama berada di Bali, 19 travel agent dari Filipina ini sudah berkunjung ke berbagai objek wisata, seperti di Desa Wanagiri (Kecamatan Sukasada, Buleleng), Tanah Lot (Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan), dan Nusa Dua (Kecamatan Kuta Selatan, Badung)," papar tokoh pariwisata asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang juga akademisi Fakultas Pertanian Unud ini.

Menurut Pitana, nantinya 19 travel agent dari Filipina ini akan membuat paket tour Manila-Davao-Manado-Bali. Khusus untuk Bali, akan dipusatkan di DTW Ulun Danu Beratan. Pasalnya, di dunia maya, the most visited sport in Bali adalah Tanah Lot, Kuta, dan Ulun Danu Beratan.

"Jadi, festival itu jangan berhenti di kreativitas, jangan berhenti di culture values, tetapi maju selangkah ke ekonomi values. Jadikan ini untuk modal ekonomi, caranya harus jual ke travel agent. Karena itu, kami dari Kementrian Pariwisata secara khusus mengundang 19 travel agent asal Filipina," tandas Pitana.

Pitana menambahkan, meskipun Ulun Danu Beratan Festival secara umum sudah bagus, namun ada yang dinilai kurang. Dia menyarankan dalam festival tahun depan agar diperbanyak stand kuliner dan ekonomi kreatif. Bila perlu, buat konsep undangan ketika ingin menikmati snack atau ngopi langsung di stand. Jangan disediakan atau dibawakan ke tempat undangan. "Nanti akan kami koordinasikan agar lebih bagus," terang mantan Mahasiswa Teladan Unud yang sempat menjabat sebagai Kadis Pariwisata Provinsi Bali ini. *des

Komentar