nusabali

Kerusakan 90 Persen, Upaya Perbaikan Terbentur Kendala Biaya

Setahun Lebih Pasca Pura Penataran Agung Rinjani Porakporanda Diguncang Gempa Lombok

  • www.nusabali.com-kerusakan-90-persen-upaya-perbaikan-terbentur-kendala-biaya

Saat gempa berkekuatan 7,0 SR guncang Lombok, 5 Agustus 2018, dari 70 rumah milik krama pangempon Pura Penataran Agung Rinjani, hanya 3 unit yang selamat. Selebihnya, 67 rumah hancur hingga rata de-ngan tanah

DENPASAR, NusaBali

Gempa dua kali beruntun yang menerjang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Juli 2018 dan Agustus 2018, menyisakan derita bagi pa-ngempon Pura Penataran Agung Rinjani. Masalahnya, pura yang terletak di kaki Gunung Rinjani kawasan Dusun Kebaloan Bawah, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara ini mengalami kerusakan 90 persen, yang hingga kini belum diperbaiki karena terbentur biaya.

Krama pangempon yang berjumlah 70 kepala keluarga (KK) hingga kini terus berupaya menggalang dana, agar bisa memperbaiki Pura Penataran Agung Rinjani. Namun, upaya yang dilakukan krama Bali perantauan itu belum membuahkan hasil maksimal. Hal ini diungkapkan Pamangku Pura Penataran Agung Rinjani, Jro Mangku Nengah Nirarta, saat berkunjung ke Kantor Redaksi Harian Umum NusaBali, Jalan Hayam Wuruk 110 Denpasar, Selasa (22/10) siang.

“Hingga setahun lebih pasca rusak parah diamuk gempa, kami belum bisa merenovasi Pura Penataran Agung Rinjani, karena terkendala dana untuk perbaikan yang cukup besar,” ujar Jro Mangku Nirarta, yang sekaligus menjadi Ketua Panitia Perbaikan Pura Penataran Agung Rinjani.

Jro Mangku Nirarta menceritakan, Pura Penataran Agung Rinjani porakporanda akibat gempa kedua, 5 Agustus 2018, yang berkekuatan 7,0 SR. Ketika itu, dari 70 rumah milik krama pangempon yang lokasinya di sekitar Pura Penataran Agung Rinjani, hanya 3 unit yang selamat. Selebihnya, 67 rumah hancur hingga rata dengan tanah.

Untungnya, kata Jro Mangku Nirarta, saat itu tidak ada krama yang jadi korban tewas maupun terluka, karena masih sempat menyelamatkan diri ke tempat aman. Setahun pasca gempa, mereka sudah mulai bisa membangun kembali rumahnya, berkat bantuan dari pemerintah pusat. “Tapi, untuk Pura Penataran Agung Rinjani yang rusak parah 90 persen, sampai sekarang belum bisa kami perbaiki,” papar Jro Mangku Nirarta, yang saat berkunjung ke Kantor Redaksi NusaBali didampingi sejumlah prajuru Pura Penataran Agung Rinjadi dan politisi PDIP asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, I Wayan Sutena.

Menurut Jro Mangku Nirarta, perbaikan Pura Penataran Agung Rinjani yang dibangun di atas lahan seluas 18 are ini diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 3 miliar. “Maka itu, kami datang ke Bali untuk berkoordinasi dengan PHDI dan pihak terkait lainnya, termasuk Pemkab/Pemkot dan kalangan tokoh, bagaimana caranya agar kami bisa menggalang dana buat renovasi pura,” papar pria asal Desa Bukit, Keca-matan Karangasem yang sudah puluhan tahun merantau ke Lombok Utara sebagai penyakap ini.

Jro Mangku Nirarta sangat berharap partisipasi umat Hindu di Bali untuk ikut membantu dalam penggalanan dana. Pihaknya merasa sedih dan prihatin melihat Pura Penataran Agung Rinjani yang diakuinya setara dengan pura-pura besar lainnya di Indonesia, seperti Pura Mandara Giri Semeru Agung di Lumajang, Jawa Timur tersebut.

“Kami sebagai pangempon arep Pura Penataran Agung Rinjani merasa sedih setiapkali melihat pura yang kami bangun sekitar tahun 1995 itu masih rusak parah seperti ini,” keluh Jro Mangku Nirarta, yang dalam kunjungannya siang itu diterima langsung Pemimpin Redaksi NusaBali, I Ketut Naria.

Menurut Jro Mangku Nirarta, pasca Pura Penataran Agung Rinjani rusak parah diamuk gempa, banyak umat yang tangkil mepunia untuk perbaikan pura. Namun demikian, dana yang terkumpul sejauh ini belum mencukupi untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh, yang diperkirakan menghabiskan Rp 3 miliar.

Jro Mangku Nirarta menyebutkan, salah satu tokoh di Bali yang sangat antusias melakukan donasi untuk perbaikan Pura Penataran Agung Rinjani adalah Jro Kamboja, perepuan asal Denpasar yang dikenal sebaga tokoh koperasi. Saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Jro Kamboja juga mengaku pihaknya terketuk untuk membantu perbakan Pura Penataran Agung Rinjani.

“Ini sebenarnya panggilan hati titiang ketika mendengar ada pura di Lombok yang rusak para karena gempa dan hingga kini belum diperbaiki,” ujar Jro Kamboja. “Mudah-mudahan, umat Hindu lainnya juga tergugah hatinya untuk ikut mempunia agar Pura Penataran Agung Rinjani bisa kembali dibangun,” imbuhnya. *isu

Komentar