nusabali

Pengamat Politik: Tugas Bintang Puspayoga Penuh Tantangan

  • www.nusabali.com-pengamat-politik-tugas-bintang-puspayoga-penuh-tantangan

Sebagai perempuan Bali, Bintang Puspayoga harus menunjukkan kemampuan kerja keras dan daya tahan.

DENPASAR, NusaBali.com
I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau dikenal dengan nama Bintang Puspayoga sudah dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Pengamat politik Universitas Udayana, I Ketut Putra Erawan menilai, posisi Bintang Puspayoga sebagai Menteri PPPA adalah tantangan yang berat.

Erawan menilai posisi ini adalah tantangan bagi Bintang terlebih karena ia adalah perempuan Bali. "Apalagi perempuan Bali kan selama ini sangat dipuji kemampuannya sebagai perempuan yang kerja keras, daya tahan dan segala macam," ucapnya saat dihubungi Kamis, (24/10/2019). 

"Ini adalah tantangan bagi dia apakah dia bisa merepresentasikan imajinasi tentang perempuan Bali yang pekerja keras, meng-handle keluarga, padahal kulturnya sangat patriarkis," lanjut pria yang menjabat Direktur Eksekutif Institute for Peace and Democracy (IPD) ini.


Selanjutnya, dosen yang pernah menjabat Ketua Program Pascasarjana Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta periode 2005- 2009 ini menganggap tugas dan agenda yang diusung oleh Bintang Puspayoga di Kementerian PPPA terbilang berat jika dibandingkan dengan kementerian lainnya. "Justru, menurut saya, ini lebih lebih berat dari kementerian pariwisata. Artinya tekanannya kan beda," ucapnya.

Isu perempuan dan anak, jelas Erawan, mencakup standar kemiskinan, standar keadilan, standar hak asasi manusia. "Itu ukurannya, seberapa bisa Kemen PPPA memberlakukan perempuan dan anak dengan baik. Termasuk juga menyangkut masa depan yang ini sangat strategis," tambahnya.

Atas dasar itu Erawan berharap Bintang mampu mentransformasi Kemen PPPA menjadi lembaga yang melayani ibu dan anak dalam konsep keluarga. "Mereka adalah pondasi keluarga dan masa depan," katanya. 

Selain itu, pria yang pernah menjadi konsultan United Nations Development Programs (UNDP) untuk Indonesia ini berharap Bintang mampu mengkoreksi asumsi-asumsi yang mengatakan bahwa isu keluarga dan anak itu tidak penting. "Padahal segala hal tentang kesehatan, pendidikan, kemudian pekerjaan dan segala macam itu bermula dari keluarga, terutama perempuan, dalam hal ini ibu," pungkas Erawan.*has

Komentar