nusabali

Berat Kantongi Tiket PON 2020

Atlet Muaythai Bali Luh Mas Sri Dianawati

  • www.nusabali.com-berat-kantongi-tiket-pon-2020

Salah satu atlet andalan Muaythai Bali, Luh Mas Sri Dianawati (kela 57 kg putri) ditarget lolos ke PON Papua XX/2020 pada Pra PON, di Jawa Tengah, pada Desember.

DENPASAR, NusaBali

Namun Luh Mas mengaku meraih tiket PON sangatlah berat.  Sebab dirinya di grup B yang dihuni atlet Muaythai dari Jawa, NTT, NTB dan Kalimantan. Atlet dari grup B itu dinilai sebagai juaranya di level nasional, sehingga tiket PON diyakini melalui proses yang berat.

"Untuk lolos PON, kami harus berjuang keras dulu. Sebab di Pra PON harus kerja sangat keras," ucap Luh Mas Sri Dianawati, Rabu (23/10).

Atlet Muaythai asal Buleleng itu mengatakan, ajang Pra PON diikuti banyak atlet terbaik di tiap provinsi. Apalagi ajang itu juga sangat bergengsi. Namun, kata Luh Mas, tugas berat itu harus dilaksanakan dengan baik.

"Secara pribadi, saya sendiri bertekad lolos ke PON Papua. Mudah-mudahan terwujud," harap Luh Mas Sri Dianawati.

Luh Mas mengakui, para pesaingnya belum ada gambaran pasti. Namun di kelas 57 kg banyak saingan berat. Sedangkan kelas 53 kg di level nasional masih menjadi miliknya.

"Saya  statusnya atlet Pelatnas. Tapi dipulangkan, karena pada SEA Games di Filipina, nomor 53 kg tidak dipertandingkan SEA Games," ucap Luh.

Karena itu, dirinya sempat tidak turun di Porprov Tabanan, karena ikut program Pelatnas saat itu. Namun di SEA Games Filipina malah tidak bisa diturunkan. Sebab tuan rumah Filipina, hanya mempertandingkan lima nomor dan nomor 53 kg tidak dipertandingkan.

Sementara Sekum Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Bali, I Wayan Susita mengakui Luh Sri menjadi tumpuan Bali untuk lolos PON dari lima atlet yang dikirim ke PraPON. Prestasi Luh Sri membanggakan di level nasional. Bahkan dia juga diproyeksikan di event internasional.

"Kami hanya mengirim lima atlet, tapi semua yang dikirim targetnya lolos PON Papua. Semoga tidak ada yang tercecer," harap Suwita.

Selain Luh Mas Sri, Komang Karuni 60 kg putri, Angga Pramana 51 kg, Jenzen 54 kg putra, dan Komang Gede Suarmada kelas 70 kg putra.

"Sebenarnya Pra PON itu pertandingkan 15 kelas. 8 kelas putra dan 7 kelas putri. Tapi kami hanya ikut yang potensial lolos PON, yakni lima kelas," tegas Suwita.*dek

Komentar