nusabali

Napi Kabur Kembali ke Rutan Gianyar

  • www.nusabali.com-napi-kabur-kembali-ke-rutan-gianyar

Saat umur 19 tahun sempat meditasi di Gunung Raung, Jawa Timur selama 40 hari.

Fausi mengakui sempat mengancam membunuh dua cewek itu hingga ketakutan. Ancaman itu dilakukan, antara lain agar Ida mau menjual perhiasan emasnya. Setelah sadar ditekan Fausi dan Ida itu ternyata pacar Fausi, Diana Putri menghubungi orang tuanya di Klungkung. Akibatnya, polisi di Bali berkoordinasi ke Situbondo langsung melakukan penyergapan di dalam hotel. Mereka bertiga langsung diamankan polisi setempat. 

Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Dewa Gede Anom Danujaya SH didampingi Kanit Reskrim Polres Gianyar Ipda I GN Winangun SH, mengakui, penangkapan Fausi dan dua ceweknya, Diana Putri asal Banjar Tangkas, Desa Gelgel, Klungkung dan Ida asal Surabaya, sedang dalam satu kamar hotel. Ida dikembalikan ke rumahnya di Surabaya, sedangkan Fausi dan Diana Putri diajak ke Gianyar. Diana Putri kemudian diserahkan kepada orang tuanya di Klungkung. ‘’Kami sangat hati-hati ngajak Fausi ini. Karena dalam perjalanan di wilayah Tabanan, Fausi sempat merusak borgol terkunci di tangannya hingga lepas,’’ ujar Winangun. 

Winangun mengakui, Fausi napi yang hebat memperdayai petugas Rutan dan dua ceweknya itu. Kepada petugas, Fausi mengakui telah melakukan tindak kejahatan. Ia punya istri, Fausiah, 23, asal Jember dengan satu anak, namun sudah cerai. Pasca cerai ia kenal perempuan lain, Putri, 14, asal Sumatra tinggal di Jogjakarta, dan sempat diajak ke Ubud, Gianyar. Di Ubud, ia bekerja sebagai buruh bangunan. Di Ubud, Fausi sempat membohongi gadis bocah 13 tahun dan dilarikan ke Tabanan, lanjut diperkosa. Usai memperkosa, anak dibawah umur itu dibuang di jalanan. Ia bersama Putri kabur ke Jawa. 

Di Jawa, Putri  ia ‘jual’ kepada laki-laki hidung belang hingga ia ditangkap polisi di Jawa. Ia jadi napi di Rutan Gianyar karena kasus pencurian sepeda motor. 
Ia mengaku, saat umur 19 tahun sempat meditasi di Gunung Raung, Jawa Timur selama 40 hari. Dari meditasi itu ia mendapat sebilah keris, dan benda ini diserahkan kepada kakeknya. ‘’Saya tak tahu, apakah karena saya sempat meditasi itu saya jadi gini (sering berurusan dengan aparat, Red),’’ ujar Fausi.

Komentar