nusabali

5 Hari Usai Divaksin, Balita Meninggal

  • www.nusabali.com-5-hari-usai-divaksin-balita-meninggal

Seorang balita di Kabupaten Garut meninggal dunia beberapa hari setelah diimunisasi Measless Rubella (MR).

GARUT, NusaBali

Dinas kesehatan turun tangan menginvestigasinya. Bayi bernama Ayudia Zahrani (2) warga Kecamatan Tarogong Kidul itu meninggal pada Minggu (20/10). Ibu Ayudia, Sugiatmi (37) menduga anaknya meninggal karena dampak dari imunisasi.

"Saya enggak menyalahkan imunisasi, hanya saja ingin tahu penyebabnya kenapa. Saat anak meninggal juga saya tidak kepikiran karena imunisasi," ujar Sugiatmi kepada wartawan di rumahnya, Jagaraga, Tarogong Kidul, Senin (21/10) seperti dilansir detik.

Sugiatmi mengungkapkan, sebelum menjalani imunisasi MR yang telah dijadwalkan oleh pihak puskesmas, kondisi anaknya baik-baik saja.

Makanya, pada Selasa (15/10), dirinya membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi. “Kalau tidak sehat saya juga tidak berani bawa imunisasi,” jelas Sugiatmi.

Sugiatmi menceritakan, anak bungsunya tersebut, sepengetahuannya, disuntik vaksin MR oleh bidan di bagian tangan.

Hari pertama pasca-diimunisasi, anaknya baik-baik saja dan dirinya tidak melihat ada keluhan. Namun, pada hari Jumat anaknya mulai terlihat lesu dan selalu mengantuk. Puncaknya, pada Sabtu pagi, anaknya mulai demam, kemudian sore harinya Sugiatmi pun memberikan obat penurun panas yang biasa beredar di pasaran.

Namun, pada Minggu dini hari, anaknya mengalami kejang hingga dirinya pun langsung membawa anaknya ke klinik Baiturrahman yang berada tidak jauh dari rumahnya. Namun, pagi harinya sekitar pukul 08.00 pagi, Ayudia pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Sugiatmi menyebut, terdapat memar di kaki dan leher Ayudia. "Suhu badan sempat turun. Sempat sulit nafas juga padahal pakai oksigen," kata Sugiatmi.

Selain demam, menurut Sugiatmi, anaknya juga sempat mengalami mencret dan muntah. Muntahannya kebanyakan berupa cairan. “Yang pertama muntah di rumah, cairan putih, terus di rumah subuh yang keluar cairan coklat,” katanya seperti dikutip dari kompas.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut turun tangan. Ada tim dari Dinkes yang dikerahkan untuk menginvestigasi.

"Nanti ada Pokja komisi penanggulangan pascaimunisasi. Nanti Pokja itu yang akan menginvestigasi," ujar Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Garut Asep Surahman kepada wartawan di lokasi yang sama.

Dinkes sendiri belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Bayi Ayudia. Dinkes saat ini tengah mengumpulkan data dan melakukan investigasi.*

Komentar