nusabali

Golkar Dituding Lesu Darah Hadapi Pilkada 2020 di Bali

Tokoh ‘Beringin’ Minta Golkar Segera Geber Penjaringan Calon

  • www.nusabali.com-golkar-dituding-lesu-darah-hadapi-pilkada-2020-di-bali

Golkar dituding lesu darah menghadapi Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali. Masalahnya, sejauh ini belum ada tanda-tanda partai terbesar kedua di Bali ini berproses hadapi Pilkada 2020.

DENPASAR, NusaBali

Kalangan tokoh dan sesepuh Beringin pun minta Golkar segera lakukan penjaringan bakal Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) dan Calon Walikota (Cawali)-Calon Wakil Walikota (Cawawali).

Sesepuh Golkar yang juga tokoh Puri Kesiman, Denpasar Timur, Anak Agung Ngurah Rai Wiranata, mengaku heran kenapa partainya lesu darah menghadapi Pilkada Karangasem 2020, Pilkada Bangli 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Tabanan 2020, dan Pilkada Jembrana 2020. Rai Wiranata pun mempertanyakan gerakan DPD I Golkar Bali di bawah kepemimpinan Plt Ketua Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.

"Mungkin ini sedang berduka karena istri Plt Ketua DPD I Golkar Bali meninggal dunia. Plt Ketua DPD II Kabupaten/kota juga ikut dalam suasana duka. Tetapi, saya melihat ini memang sudah terjadi (lesu darah) sejak pergantian Ketut Sudikerta sebagai Ketua DPD I Golkar Bali," ujar Rai Wiranata di sela-sela menghadiri resepsi pernikahan putra tokoh Golkar Bali, I Wayan Warsa T Buana, di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (20/10) siang.

Rai Wiranata menyebutkan, Golkar dibilang lesu darah menghadapi Pilkada 2020 serentak, karena hingga saat ini belum terlihat ada tanda-tanda penjaringan calon. Potensi-potensi Golkar untuk berproses sudah keburu kandas, karena adanya manuver politik dengan pelengseran 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten dan aksi pemecatan sejumlah kader senior.

Rai Wiranata mencontohkan Wayan Subawa, kader potensial di Denpasar yang dipecat sebagai pengurus Golkar. Wayan Subawa yang notabene mantan Sekda Kabupaten Badung, sebelumnya pernah maju tarung sebagai Cawali Denpasar di Pilkada 2010, ketika menantang incumbent IB Rai Dharmawijaya Mantra. Subawa pun punya potensi tarung lagi di Pilkada Denpasar 2020.

"Dia (Subawa) tokoh mumpuni yang punya kekuatan massa pendukung. Selain itu, dia juga punya kekuatan finansial dan berpengalaman di birokrasi. Tapi, dia malah dipecat oleh Demer. Padahal, Wayan Subawa ada kans diusung Golkar di Pilkada Denpasar 2020," sesal Rai Wiranata.

Hal serupa juga terjadi di Badung. Wayan Muntra yang potensial maju ke Pilkada Badung 2020, justru dibabat dan dilengserkan Demer dari jabatan Ketua DPD II Golkar Badung. Wayan Muntra dilengserkan bersama 5 nakhoda partai lainnya, yakni Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, dan Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya.

"Padahal, Wayan Muntra punya kekuatan finansial untuk maju tarung ke Pilkada Badung 2020. Dia punya basis massa pendukung. Tetapi, dia malah dipecat dari jabatan Ketua DPD II Golkar Badung. Harusnya kan Muntra diorbitkan maju ke Pilkada," beber mantan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali dari Fraksi Golkar Dapil Denpasar 2009-2014 ini.

Sedangkan di Bangli, kata Rai Wiranata, Wayan Gunawan dilengserkan Demer dari jabatan Ketua DPD II Golkar. Padahal, Gunawan adalah ketua partai yang berprestasi di Pileg 2019, dengan suksesnya menaikkan perolehan kursi Golkar di DPRD Bangli dari semula 5 kursi menjadi 6 kursi. Bekat sentuhan Gunawan, Golkar pun berhak mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Bangli 2020, karena memenuhi syarat minial 20,00 persen suara parlemen hasil Pileg 2019.

"Golkar Bangli bisa eksis, bahkan menaikkan jumlah kursi legislatif di tengah  gempuran PDIP dalam Pileg 2019. Golkar juga bisa tetap eksis di Karangasem, Tabanan, Badung, dan Denpasar,” tandas Rai Wiranata.

Di Karangasem, Golkar sukses merebut 11 dari total 45 kursi DPRD Karangasem 2019-2024. Golkar hanya kalah satu kursi dari PDIP, yang merebut 12 kursi DPRD Karangasem hasil Pileg 2019. Golkar pun bisa usung paket calon secara mandiri di Pilkada Karangasem 2020, dengan bermodalkan 24,45 persen suara parlemen. Sayangnya, Made Sukerana yang mampu menorehkan prestasi justru dipecat Demer dari jabatan Ketua DPD II Golkar Karangasem.

Dengan kondisi lesu darah seperti sekarang, menurut Rai Wiranata, Golkar seperti tak ada nyali menghadapi tarung Pilkada 2020 di enam daerah di Bali. Bahkan, di Karangasem, Golkar kalah gerak ketimbang NasDem, yang sudah lakukan penjaringan calon menuju Pilkada 2020.

"Partai lain sudah berproses menjaring calon, buka pendaftaran. Lihat Partai NasDem, mereka sudah buka pendaftaran calon kepala daerah untuk hadapi Pilkada 2020. Jangan tanya lagi PDIP. Tapi, Golkar kok pasif, lesu darah?" tanya Rai Wiranata.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Wilayah Denpasar DPD I Golkar Bali, Anak Agung Ngurah Agung, juga mengakui partainya tak ada greget hadapi Pilkada 2020. Tidak ada gerakan partai untuk berproses jaring calon ke Pilkada 2020.

Ngurah Agung mencontohkan di Denpasar. Dengan munculnya incumbent dari PDIP, I Gusti Ngurah Jaya Negara, sebagai Cawali Denpasar, bakal sulit dapat lawan tanding. "Karena tidak ada partai yang berani melawan. Golkar juga tidak ada greget untuk menjadi penantang PDIP di Pilkada Denpasar 2020. Sampai saat ini nggak ada proses," sesal Ngurah Agung kepada NusaBali secara terpisah, Senin kemarin.

Apakah sebagai Korwil Denpasar DPD I Golkar Bali, tidak ada inisiatif untuk mendorong partainya agar berproses hadapi Pilkada 2020, menurut Ngurah Agung, dirinya sudah mendesak hal tersebut. "Saya sudah desak partai agar berproses. Bahkan, saya sudah sampaikan kalau diperintahkan partai maju ke Pilkada Denpasar 2020, saya siap kok," tegas politisi Golkar asal Puri Gerenceng, Denpasar Utara ini.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Demer selaku Plt Ketua DPD I Golkar Bali mengaku tidak akan terpancing dengan ocehan Rai Wiranata. "Biarin saja dia begitu. Memang kita disuruh menari di bawah irama partai lain? Ya, nggak-lah," sodok Demer.

Menurut Demer, Golkar dipastikan akan menjaring calon untuk Pilkada pada Januari 2020 mendatang. "Kita nggak usah tergesa-gesa dan ikut irama orang lain. Kita punya genderang sendiri, ya kita menari di genderang sendiri. Kalau tergesa-gesa, entar salah pilih, strategi dibaca partai lain," jelas politisi senior Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga anggota DPR RI Dapil Bali empat kali periode ini. *nat

Komentar