nusabali

Terhadang Gelombang dan Angin Kencang

Dermaga Kedisan Buka Tutup

  • www.nusabali.com-terhadang-gelombang-dan-angin-kencang

Aktivitas penyeberangan di Dermaga Kedisan, Kecamatan Kintamani, Bangli, tidak berjalan normal.

BANGLI, NusaBali

Karena di Danau Batur, lokasi dermaga itu, terjadi gelombang pasang dan angin kencang.  Oleh karena itu, sejak Sabtu (19/20) siang, diberlakukan sistem buka tutup. Tidak ada satupun boat yang menyeberang dari Dermaga Kedisan menuju Desa Ttunyan. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bangl, Gede Arta saat dikonfirmasi, terkait aktivitas penyeberangan di Dermaga Kedisan, mengatakan jika dua hari terakhir diberlakukan sistem buka tutup. Di danau terjadi gelombang serta angin kencang, sehingga riskan untuk melakukan penyeberangan. Dia juga berkoordinasi dengan Satpolair Polres Bangli. Melihat kondisi di lapangan, diputuskan untuk memberlakukan sistem buka tutup sejak Sabtu. Tetapi hamper dua hari ini tidak ada boat yang menyeberang,” ungkapnya Minggu (20/10).

Lanjutnya, ketika kondisi normal aktivitas penyeberangan mencapai 10 - 15 boat per hari. Sejatinya ada wisatawan yang hendak berwisata dan menyeberang di danau, namun harus ditunda mengingat kondisi alam yang tidak memungkinkan. “Tentu kami tidak berani untuk menyeberangkan, karena ini berisiko. Ketika kondisi memungkinkan aktivitas penyeberangan bisa dijalankan,” jelasnya sembari mengatakan aktivitas penyeberangan diberlakukan sistem buka tutup.

Akibat angin kencang, pohon jenis pinus di areal dermaga tumbang dan menimpa tembok panyengker hingga roboh. Terkait hal tersebut, Gede Arta mengaku akan melaporkan kepada pimpinan diharapkan bisa segera tertangani. “Kami akan ajukan, mudah-mudahan segera bisa dilakukan perbaikan,” imbuhnya.

Disisi lain, akibat angina kencang kemudian ada kebakaran lahan berimbas pada pariwisata di Kintamani. Aalah seorang pelaku pariwisata, Edi Aryasandi mengatakan wisatawan yang sudah booking membatalkan kunjungan ke Kintamani. Baik untuk pendakian ataupun untuk kunjungan di obyek wisata. “Beberapa dicancel karena angina kencang, kami pun tidak berani melakukan pendakian karena ini menyangkut keselamatan. Berbicara soal alam, tentu kita tidak bisa berbuat banyak,” ungkap pria yang juga memiliki restaurant di Kintamani ini.

Tidak menutup kemungkinan tamu akan cancel bila kondisi masih seperti ini. “Jika kondisi seperti ini bisa jadi banyak cancel. Hal ini juga tidak lepas dari pemberitaan,” imbuhnya. *esa.

Komentar