nusabali

'Promosi Low Season Jangan Rugikan Pekerja'

  • www.nusabali.com-promosi-low-season-jangan-rugikan-pekerja

Penyesuaian harga jangan sampai menyebabkan nilai turun. Karena setiap tarif paket tersebut, 10 persennya dialokasikan untuk pekerja.

DENPASAR, NusaBali

Pekerja pariwisata Bali mendukung setiap upaya seperti promosi maupun langkah lain untuk menggenjot kunjungan wisatawan ke Bali. Terutama pada low season,  mulai September hingga pertengahan Desember. Namun usaha tersebut jangan sampai merugikan pekerja pariwisata. Hal tersebut disampaikan Ketua Federasi Serikat Pekerja Pariwisata (FSP PAR), Putu Satyawira Marhaendra. “Serikat pekerja sangat berharap rekan- rekan pengusaha lakukan terobosan baru di samping memberikan nilai value dalam promosinya lebih bagus, tetapi dengan tidak menurunkan nilai harga yang dijual,”ujar Putu Satya, Jumat (18/10).

Putu Satya,mengatakan  pekerja pariwisata  memahami upaya pengusaha melakukan berbagai langkah promosi seperti lewat event Great Bali Xperience (GBX) 2019. Terkait dengan upaya-upaya itulah, Putu Satya berharap pengusaha atau industri sedemikian rupa bisa me-maintenance harga, tidak sampai menjadikan pariwisata terkesan murahan.

Menurutnya murah dari perspektif  tamu atau wisatawan tidak selalu diukur dengan besaran nominal. Harga atau tarif yang rendah, namun wisatawan tidak mendapatkan sebagaimana ekspektasinya, akan memberikan kesan murahan kepada wisatawan. Sebaliknya meskipun tarif tinggi, namun menjadikan wisatawan merasa puas, tarif tinggi itu jadi terasa murah.   Karena itu, dalam konteks promosi sebaiknya tarif atau standar harga  pada tetap, namun ada nilai tambah bagi wisatawan.

Misalnya harga paket 500 dollar AS per hari, dengan tambahan fasilitas spa dan dinner untuk sekian hari. Hal ini akan lebih elegan, dibanding membanting harga apalagi sampai perang tarif. Karena bisa jadi dengan harga yang demikian miring, wisatawan juga merasa waswas. Bagi pekerja pariwisata hal itulah yang mesti diperhatikan dalam memantainance harga paket wisata. Penyesuaian harga jangan sampai menyebabkan nilai turun. Karena setiap tarif paket tersebut, 10 persen dialokasikan untuk pekerja. Jika tarifnya murahan, tentu mengurangi pendapatan atau hak pekerja. “Jelas, pekerja  tidak ingin seperti itu,” ujar Putu Satya.

Sebelumnya kalangan industri pariwisata Bali, termasuk industri lainnya menggelar event GBX untuk menggenjot kunjungan wisatawan di musim low season antara Oktober sampai dengan 15 Desember depan.  GBX tersebut di antaranya memberi harga khusus kepada wisatawan. Tujuannya memang untuk menstimulasi pasar wisatawan, sehingga lebih banyak berkunjung. Demikian masa low season tidak akan terus menjadi musim yang rutin berulang setiap tahun. *k17

Komentar