nusabali

Pasraman Kilat Berakhir, Mahasiswa Diuji Bahasa Sansekerta

  • www.nusabali.com-pasraman-kilat-berakhir-mahasiswa-diuji-bahasa-sansekerta

Setelah mengikuti pasraman kilat secara khusus mempelajari bahasa Sansekerta, sebanyak 60 mahasiswa diuji pemahaman Bahasa Sansekerta, di Aula STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Hindu Amlapura, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Jumat (18/10).

AMLAPURA, NusaBali

Pasraman yang sebelumnya dibuka, Senin (7/10) mahasiswa yang belajar bahasa Sansekerta berasal dari jurusan agama, jurusan bahasa Bali, jurusan bahasa Inggris dan jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah dasar).

Sedangkan instruktur bahasa Sansekerta, I Made Suyasa dibantu relawan Andriani Indrawati, dan Made Dirga Natha.

Saat penutupan pasraman itu, sejumlah mahasiswa diuji melakukan percakapan bahasa Sansekerta, membaca doa dengan bahasa Sansekerta, dan menggelar drama pendek juga menggunakan bahasa Sansekerta.

Ternyata hanya belajar beberapa hari, mahasiswa dinilai telah mampu menguasai bahasa Sansekerta tingkat dasar.

Salah seorang instruktur, Made Suyasa, menilai kemampuan mahasiswa STKIP Hindu Amlapura terbilang cepat menguasai bahasa Sansekerta, walau selama ini hanya dengan cara mendengarkan, bisa langsung praktek. "Pemahaman bahasa Sansekerta sangat penting, karena kitab suci Weda ditulis dalam huruf Sansekerta, dan kitab-kitab suci lainnya, sehingga jika telah paham bahasa itu, akan mudah membaca kitab suci," jelasnya.

Relawan Andriani Indrawati juga mengakui, pemahaman tingkat dasar bidang bahasa Sansekerta untuk mahasiswa STKIP dinilai telah berhasil. "Ini kan baru tingkat dasar, setelah diuji dan didengar bersama, ternyata telah mengerti dan bisa mempraktekkan," kata Andriani Indrawati.

Paling tidak katanya percakapan tingkat dasar telah dikuasai dan dimengerti, itu sebagai awal yang baik, untuk meningkatkan kemampuan selanjutnya. Sehingga untuk memperdalam lagi, mahasiswa nantinya tidak ragu-ragu lagi karena pernah mempelajari sebelumnya, tidak lagi merasa canggung.

Salah satu mahasiswi Ni Komang Juliani, dari jurusan agama semester VII mengatakan, jika ditekuni dan dimengerti percakapannya, ternyata menyenangkan. "Ternyata asyik juga belajar bahasa Sansekerta setelah bisa dimengerti," katanya.

Penutupan pasraman kilat itu dilakukan langsung Ketua STKIP Hindu Amlapura, I Wayan Dwija, didampingi dosen Ni Kadek Juli Antari. Sebelumnya Ketua STKIP itu juga yang membuka kegiatan pasraman kilat tersebut.

"Namanya juga pasraman kilat yang diajarkan hanya tingkat dasar, dan ternyata mahasiswa telah mampu memahami bahasa Sansekerta tingkat dasar, itu awal yang baik," kata I Wayan Dwija. Pasraman kilat dilaksanakan setiap hari di sela-sela perkuliahan. Sehingga ke depan jika mendengar bahasa Sansekerta tidak lagi merupakan pengetahuan yang asing, paling tidak pernah mendengar dan pernah merasakan, bahkan telah mengerti di bagian-bagian pengetahuan dasar. *k16

Komentar