Indonesia Targetkan Dua Emas
Dua Karateka Bali Ikuti WKF di Chile
Karateka Indonesia ditarget mempertahankan prestasi dua tahun lalu pada ajang Kejuaraan WKF Cadet Junior dan U-21 di Santiago, Chili, 23-27 Oktober.
JAKARTA, NusaBali
Kala itu kejuaraan di Indonesia dan karateka Merah Putih meraih dua medali emas. "Mudah-mudahan prestasi kami menyamai perolehan dua tahun lalu. Syukur-syukur semua karateka mendapatkan medali," ujar Kabid Binpres PB FORKI, dan Wakil Tim Manager di WKF, Ardi Ganggas, Jumat (18/10).
Menurut Ardi Ganggas yang juga Sekum FORKI Bali ini, persaingan di kejuaraan dunia itu sangat tajam. Lawan yang dihadapi variatif. Seperti dari Jepang, China, Iran, Oman, Uzbekistan, dan Kazakstan. Juga dari negara-negara di Amerika Selatan dan Eropa, seperti Swiss, Belanda, Jerman dan Austria.
Untuk meraih emas, setiap karateka setidaknya bertanding 6-8 kali. Karena itu, karateka yang ke WKF diberi motivasi agar berjuang maksimal. Pasalnya, mereka akan menjadi penerus seniornya pada kejuaraan bertaraf internasional lainnya.
Tim Indonesia di WKF terdiri dari 32 karateka. Dua diantaranya dari Bali, yakni Ni Made Dwi Kartika Aprianti (Ade) di kumite kadet +54 kg putri dan Ni Made Nada Dwimayanti (Nada) di kumite U21 +68 kg putri. Keduanya terpilih usai jadi juara di Kejurnas Piala Panglima TNI pada 13-16 September.
Keduanya menjalani Pelatnas bersama karateka lainnya di Mabes TNI Cilangkap 25 September-18 Oktober. Pelatnas berjalan baik dan para karateka mengalami kemajuan pesat. Bahkan, kata Ardi Ganggas, pelatnas WKF bagus bagi Nada. Sebab, Nada juga mempersiapkan diri menghadapi Pra PON pada 4-6 November di Jakarta.
Tim karateka Indonesia berangkat ke Chili pada Minggu (20/10). Sisa dua hari, mereka gunakan recovery akibat perjalanan jauh sekitar 32 jam. Keberangkatan mereka dilepas Ketum FORKI yang juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Gedung Subden Mabes TNI, Senin (14/10). *k22
Menurut Ardi Ganggas yang juga Sekum FORKI Bali ini, persaingan di kejuaraan dunia itu sangat tajam. Lawan yang dihadapi variatif. Seperti dari Jepang, China, Iran, Oman, Uzbekistan, dan Kazakstan. Juga dari negara-negara di Amerika Selatan dan Eropa, seperti Swiss, Belanda, Jerman dan Austria.
Untuk meraih emas, setiap karateka setidaknya bertanding 6-8 kali. Karena itu, karateka yang ke WKF diberi motivasi agar berjuang maksimal. Pasalnya, mereka akan menjadi penerus seniornya pada kejuaraan bertaraf internasional lainnya.
Tim Indonesia di WKF terdiri dari 32 karateka. Dua diantaranya dari Bali, yakni Ni Made Dwi Kartika Aprianti (Ade) di kumite kadet +54 kg putri dan Ni Made Nada Dwimayanti (Nada) di kumite U21 +68 kg putri. Keduanya terpilih usai jadi juara di Kejurnas Piala Panglima TNI pada 13-16 September.
Keduanya menjalani Pelatnas bersama karateka lainnya di Mabes TNI Cilangkap 25 September-18 Oktober. Pelatnas berjalan baik dan para karateka mengalami kemajuan pesat. Bahkan, kata Ardi Ganggas, pelatnas WKF bagus bagi Nada. Sebab, Nada juga mempersiapkan diri menghadapi Pra PON pada 4-6 November di Jakarta.
Tim karateka Indonesia berangkat ke Chili pada Minggu (20/10). Sisa dua hari, mereka gunakan recovery akibat perjalanan jauh sekitar 32 jam. Keberangkatan mereka dilepas Ketum FORKI yang juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Gedung Subden Mabes TNI, Senin (14/10). *k22
Komentar