nusabali

Tarif Wisata Dolphin Diseragamkan

  • www.nusabali.com-tarif-wisata-dolphin-diseragamkan

Tarif yang berbeda-beda di rentang Rp 60.000 hingga Rp 100.000 per orang akan dijadikan satu tarif.

SINGARAJA, NusaBali

Ratusan pemandu wisata dolphin di kawasan Lovina sedang dirapatkan barisan oleh Dinas Pariwisata Buleleng untuk menyatukan misi dan visi pariwisata yang berkelanjutan. Salah satunya, diarahkan untuk menyeragamkan tarif wisata dolphin yang dapat dinikmati oleh wisatawan saat berkunjung ke Lovina.

Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna, Rabu (16/10/2019) kemarin mengatakan, saat ini pemerintah menggandeng Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bali Utara, Satpolair Polres Buleleng, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng dan Jasa Raharja untuk membentuk regulasi dan pembinaan guide wisata bahari di Lovina.

Regulasi dari pemerintah saat ini dipandang perlu untuk memberikan garis merah dan jalur kepada pemandu wisata bahari khusus sopir jukung. “Selama ini pelaku wisata bahari ini banyak hampir 200 orang, mulai dari kelompok di Desa Pemaron Kecamatan Buleleng sampai Desa Kalianget Seririt, semuanya mengantar tamu lihat dolphin, cuma harga tarifnya yang belum sama, ini coba kami rancang agar tidak ada bias di wisatawan karena harganya beda-beda,” jelas Sutrisna.

Sejauh ini dari pelaku wisata bahari menawarkan harga Rp 60 ribu sampai Rp 100 ribu per orang. Satu jukung pun maksimal mengangkut 5 orang. “Kami saat ini mengundang kelompok wisata bahari Catur Karya Bakti Segara (CKBS) Desa Kalibukbuk dengan anggota terbanyak. Mereka nanti akan merembugkan dengan kelompok nelayan lainnya, setelah itu baru kami akan susun regulasi,” imbuh dia.

Selain membahas penyeragaman taris wisata dolphin, pelaku wisata bahari juga diwajibkan menanggung biaya asuransi keselamatan wisatawan yang sedang diantarnya sehingga wisata dolphin benar-benar nyaman dan aman bagi wisatawan.

Sutrisna juga menyatakan dalam pembinaaan tersebut merupakan upaya pemerintah menciptakan pariwisata berkelanjutan bagi masyarakat diseitar destinasi wisata. Sehingga memerlukan rgeulasi dan teknik pengelolaan destinasi yang baik dan benar.

Sementara itu anggota kelompok CKBS, Ketut Sri Adnyana menyatakan sepakat dan menerima pembinaan dan saran dari pemerintah khususnya Dinas Pariwisata. “Kami sepakat dengan keseragaman harga dari nelayan wisata Pemaron hingga Temukus, kami mohon agar pemerintah memfasilitasi ke depannya,” ucap Sri Adnyana.

Hal senada juga disebutkan rekannya Nyoman Madiasa. Khusus soal sosialisasi keselamatan penumpang dan peningkatan kualitas pariwisata Lovina. “Keseragaman harga nanti kami rembugkan dengan teman-teman kelompok lain, tetapi untuk keselamatan penumpang dan peningkatan kualitas pariwisata Lovina kami sangat setuju,” jelas Madiasa. *k23

Komentar