nusabali

Pelayanan PDAM Kembali Dikeluhkan

  • www.nusabali.com-pelayanan-pdam-kembali-dikeluhkan

Pasokan air ke warga di Ungasan, Kuta Selatan, macet sejak 8 September 2019. PDAM Tirta Mangutama akan memberi dispensasi dengan memasok air menggunakan mobil tangki.

MANGUPURA, NusaBali

Pelayanan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Kabupaten Badung di wilayah Kecamatan Kuta Selatan kembali dikeluhkan. Keluhan disampaikan salah seorang warga dari Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. Sebab, air di rumahnya tidak mengalir alias mati total.

Unek-unek warga tersebut disampaikan melalui sebuah group media sosial facebook bernama suara Badung pada Selasa (15/10) lalu. Warga dengan akun Kt Jamrud menyampaikan bahwa air di rumahnya mati sejak 8 September 2019. Namun, belum ada penanganan lebih lanjut dari petugas. Padahal pemilik akun mengaku sudah melapor ke pihak PDAM Tirta Mangutama.

Postingan warga tadi akhirnya direspons oleh manajemen PDAM Tirta Mangutama dengan menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan ke lokasi, Rabu (16/10). Peninjauan lapangan dipimpin Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Tirta Mangutama I Wayan Suyasa didampingi Direktur Umum (Dirum) PDAM Tirta Mangutama Ida Ayu Eka Dewi Wijaya.

Wayan Suyasa saat dikonfirmasi membenarkan adanya keluhan pelanggan PDAM di Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. “Iya, kami sudah mengecek ke lokasi. Memang ada gangguan pelayanan di sana. Pada jam-jam sibuk, pelanggan akan membutuhkan banyak air, maka akan terjadi kemacetan pasokan air di daerah tertentu,” katanya.

Namun, sebagai dispensasi pihaknya menegaskan akan memasok air bersih ke rumah-rumah warga yang airnya mengalami gangguan. “Untuk sementara suplai air akan dilakukan menggunakan mobil tangki. Kami harapkan pelanggan menyiapkan bak penampungan bila ada petugas melakukan pengiriman air,” ucap Suyasa.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Mangutama I Ketut Golak, secara terpisah mengakui adanya keluhan dari warga. “Iya, kami sudah mengetahui ada keluhan dari warga. Kami harap maklum. Kondisi debit air turun, kemarau juga panjang, dan pompa kita belum bisa kami maksimalkan,” tuturnya.

Musim kemarau panjang, lanjut Golak, adalah salah satu faktor yang mempengaruhi suplai air, terutama ke daerah di dataran tinggi. Karena ketika musim kemarau, penggunaan air oleh pelanggan di daerah rendah biasanya meningkat, sehingga debit yang dikirim ke daerah tinggi jadi menipis. “Itulah yang membuat pelanggan di daerah tinggi tidak mendapat pelayanan maksimal,” kata Golak.

“Namun, untuk saat ini kami siapkan mobil tangki untuk menyuplai kebutuhan air warga, sehingga pelanggan tetap mendapatkan pasokan air,” tandasnya. *asa

Komentar