nusabali

Koster: Saya Nyaris Kuliah di Fakultas Kedokteran

Jamu 566 Mahasiswa Kedokteran Peserta IIMO dari 55 Universitas

  • www.nusabali.com-koster-saya-nyaris-kuliah-di-fakultas-kedokteran

Sebanyak 566 mahasiswa Fakultas Kedokteran dari 55 universitas se-Indonesia mengikuti ajang ‘Indonesian International Medical Olympiad (IIMO)’, di Fakultas Kedokteran Unud, 16-20 Oktober 2019.

DENPASAR, NusaBali
Mereka dijamu Gubernur Bali Wayan Koster dalam gala dinner di Rumah Jabatan Gubernur, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Rabu (16/10) malam. Dalam arahannya, Gubernur Wayan Koster sempat bercerita soal masa remajanya yang nyaris kuliah di Fakultas Kedokteran Unud, sebelum akhirnya banting haluan ke ITB Bandung.

Gala dinner IIMO 2019 di Rumnah Jabatan Gubernur Bali, Rabu malam, dihadiri langsung Rektor Unud, Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS. Menurut Prof Raka Sudewi, ajang IIMO 2019 di mana Fakultas Kedokteran Unud bertindak sebagai tuan rumah diikuti 283 tim, dengan total 566 peserta dari 55 universitas se-Indonesia.

Tujuan digelarnya kegiatan IIMO ini, kata Prof Raka Sudewi, adalah untuk  meningkatkan kompetensi mahasiswa dan wawasan keilmuan, serta sikap profesional di dunia kedokteran. Ada pun cabang-cabang yang dilombakan dalam IIMO 2019, antara lain, Cardiorespirology, Gastroenterology, Muskuloskeletal, Urology & Reproductive Medicine, serta cabang internasional meliputi Tropical Infection dan Neuropsy-chiatry.

Prof Raka Sudewi menyebutkan, IIMO 2019 akan berlangsung selama 5 hari, 16-20 Oktober, di Kampus Pusat Fakultas Kedokteran Unud, Jalan PB Sudirman Denpasar. “Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Gubernur Bali atas jamuan yang disiapkan untuk para peserta IIMO 2019,” jelas akademisi dari Fakultas Kedokteran Unud yang baru 2 tahun menjabat sebagai Rektor Unud ini.

Sementara, Gubernur Koster dalam arahannya saat gala dinner IIMO 2019 tadi malam mengatakan, kegiatan kemahasiswaan jika dijalankan dengan benar, akan membantu mahasiswa menjadi orang yang berhasil di kemudian hari. "Bisa mencetak calon pemimpin bangsa, juga pemimpin daerah. Jelek-jelek begini, saya lama jadi aktivis dan akhirnya menjadi pimpinan daerah," ujar Gubernur Koster.

Gubernur Koster sangat menghargai perjuangan para mahasiswa, terutama yang tergabung dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan. "Aktif di kegiatan kemahasiswaan, akan memberikan andil yang besar untuk kehidupan kemasyarakatan di masa depan," tegas penyandang gelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung angkatan 1981 ini.

Koster lantas mengungkapkan pengalamannya yang nyaris kuliah di Fakultas Kedokteran Unud. Kisahnya, setelah tamat di SMAN 1 Singaraja, Buleleng tahun 1981, Koster diterima di Fakultas Kedokteran Unud. Namun, Koster akhirnya lebih memilih Jurusan Matematika ITB Bandung, sebagai pilihan memasuki dunia kampus.

"Sebenarnya, saya saat itu sudah diterima di Fakultas Kedokteran Unud. Tapi, karena ingin merantau, saya akhirnya pilih kuliah ke ITB Bandung," kenang Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga menjabat Ketua DPD PDIP Bali ini.

Masa kuliah di ITB itulah yang menurut Koster banyak berperan dalam pembentukan dirinya. Terlebih, saat dirinya aktif sebagai aktivis mahasiswa. "Saya turut membidani kelahiran organisasi Senat Mahasiswa di ITB. Sampai satu semester saya tidak ambil kuliah, menyusun dan berjuang sampai konsep itu bisa dipakai di seluruh Indonesia,” cerita Koster.

“Sebagai aktivis, saya diintimidasi dan diancam sudah biasa. Karena itu, saya bangga kepada adik-adik BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) yang saya anggap melanjutkan perjuangan mahasiswa senior dahulu," tandas Koster yang tadi malam didampingi sang istri, Ni Putu Putri Suastini.

Kepada para peserta IIMO 2019 dari 55 universitas se-Indonesia, Koster berpesan agar mereka jangan lupa pula menikmati panorama Bali dan keunikan budayanya. "Destinasi Bali itu unik dan satu-satunya di dunia," papar mantan anggota Komisi X DPR RI (antara lain membidangi pendidikan, kepemudaan, olahraga, pariwisata, budaya, ekonomi kreatif) dari Fraksi PDIP Dapil Bali tida kali periode ini.

Sementara itu, Ny Putri Suastini Koster sempat membacakan sebuah puisi dalam acara gala dinner IIMO 2019 di Rumnah Jabatan Gubernur Bali, tadi malam. Istri Gubernur yang dikenal sebagai seniwati multitalenta ini membacakan puisi berjudul 'Sumpah Kumbakarna' karya Dhenok Kristianti.

Melalui puisi yang diambil dari epos Ramayana tersebut, Suastini Koster mengajak para mahasiswa peserta IIMO 2019n untuk menggali dan meresapi makna nasionalisme, di samping juga profesionalisme sesuai profesi masing-masing. *

Komentar