nusabali

Bali 'Sapu Bersih' Juara Lomba Permainan Tradisional

  • www.nusabali.com-bali-sapu-bersih-juara-lomba-permainan-tradisional

Prestasi membanggakan ditorehkan oleh wakil-wakil Provinsi Bali dalam ajang Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) tahun 2019 di Istora Senayan, Jakarta.

JAKARTA, NusaBali

Dari sejumlah lomba permainan tradisional, Bali menyapu bersih dan menduduki peringkat pertama. Adapun permainan tradisional yang dilombakan di antaranya lomba Egrang atau dalam Bahasa Bali disebut ‘Metajog’, lomba Hadang atau ‘Megala-gala’ dalam Bahasa Bali, lomba Terompah Panjang, serta lomba lari Balok. Keempat lomba ini berhasil direbut oleh Bali. Selain keempat lomba tersebut, Bali juga meraih juara 1 lomba yel-yel. Sedangkan eksebisi gangsing tidak dilombakan.

Pada lomba Egrang, Bali diwakili oleh I Ketut Adi Purnama Yasa, I Kadek Mahendra Wijaya, I Kadek Budi Setiawan dan I Kadek Ari Suardika. Kunci dari permainan ini adalah keseimbangan tubuh, kecepatan dan ketepatan pijakan. Sedangkan lomba Hadang diwakili oleh I Kadek Ramanda Surya, Made Nata Nuraga, I Gede Ananda Prya Dharma, I Ketut Diana Putra, Wayan Nopa Jaya, dan I Made Desta Arya Utama. Kecepatan dan kekompakan yang diawali dari kesatuan hati antar tim menjadi kunci keberhasilan permainan ini.

Sementara lomba Terompah Panjang yang memerlukan kekompakan, konsentrasi, dan disiplin diwakili oleh Kadek Giriwulan Wijayanti, AA Made Dyah Widianita, Putri Agung Maharani Apriyanti, Ni Putu Alika Mas Ariputri, dan Dzihni Sabikah Aini. Terakhir, lomba Lari Balok diwakili oleh Ni Made Mia Armila Sari, Ni Putu Niovi Angreni, I Wayan Sadiarta, dan I Putu Teddy Prahastana. Permainan ini membutuhkan kekuatan, keseimbangan dan konsentrasi yang dapat meningkatkan daya kreativitas.

Sedangkan untuk eksebisi gangsing yang mengadu ketangkasan, keterampilan, serta kekuatan fisik diwakili oleh Gede Agustina, Ketut Ariawan, Nyoman Gede Arya Dana, dan I Made Abhi Jana Putra.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dr I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengungkapkan, kontingen Provinsi Bali dijaring melalui kompetisi tingkat provinsi oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Kegiatan tersebut dinamai sebagai ajang pra-PKN yang digelar pada bulan September 2019.

“Ajang pra-PKN diikuti wakil kabupaten dan inisiatif Sekolah Menengah Pertama se-Bali, sesuai ketentuan umum peserta. Para pemenang dari kompetisi tingkat provinsi tersebut kemudian kami kirim sebagai kontingen Provinsi Bali diajang Pekan Kebudayaan Nasional. Kami tidak mau gegabah mengirimkan kontingen. Karena itu, kami melakukan terobosan menyelenggarakan Pra-PKN agar kita dapat peserta kontingen yang tangguh,” jelasnya ditemui di Jakarta, Minggu (13/10) petang.

Penjaringan tersebut kemudian dilanjutkan dengan pelatihan khusus bagi pemenang untuk mematangkan lagi baik strategi, kecepatan, maupun ketepatan dalam bermain. Dari hasil pembinaan tersebut, wakil dari Bali akhirnya berhasil menyabet juara di setiap lomba. “Astungkara setiap lomba yang diikuti, Bali dapat juara 1,” imbuhnya.

Disinggung mengenai keberlanjutan program pelestarian permainan tradisional, Kadis Kun mengatakan, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sudah mengadakan slot untuk pekan kebudayaan setiap tahunnya. “Pekan Kebudayaan Nasional sesuai yang disampaikan oleh Mendikbud akan dilaksanakan annual setiap tahun. Jadi kami di provinsi akan mengamodasi ini sebagai ajang annual tahunan juga. Kami sudah mengadakan slot untuk pekan kebudayaan. Mekanismenya akan dilaksanakan bulan September supaya bisa memperoleh kontingen provinsi yang tepat dan berkualitas sesuai kriteria setiap tahun,” lanjutnya.

Di sisi lain, Kadis Kun mengatakan, permainan tradisional yang ada di Bali sejatinya masih aktif dilakukan, baik di sekolah-sekolah maupun di lingkup desa adat. “Saya kira ini potensi yang bagus. Karena Kemendikbud kan berharap PKN ini bisa seperti PON dalam bidang olahraga,” tandasnya. *ind

Komentar