nusabali

'Ladang Emas' Bali Terkikis

Pengurangan Cabor di PON Papua 2020

  • www.nusabali.com-ladang-emas-bali-terkikis

KONI Papua juga menyatakan sebentar lagi malah ada perubahan. Bahkan beberapa hari lagi ada evaluasi soal pencoretan 10 nomor itu. Jadi kami sekarang menunggu saja.

DENPASAR, NusaBali

‘Ladang emas’ Bali pada PON Papua 2020 terancam terkikis, usai pengurangan, dari 47 cabang olahraga (cabor) menjadi 37 cabor. Pasalnya, diantara 10 cabor itu separuhnya menjadi andalan Bali mendulang medali emas. Yakni, dansa, gateball, petanque, kriket dan woodball. Sedangkan sisanya tetap ada peluang, seperti balap sepeda, ski air, soft tenis, bridge, dan tenis  meja.

Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi hingga kini mengaku masih menunggu surat keputusan (SK) resmi dari Panitia Induk PON Papua, soal pencoretan 10 cabor. Surat resmi itu akan dijadikan dasar untuk bersikap maupun membuat keputusan internal Bali.  

"Sebab, KONI Papua juga menyatakan sebentar lagi malah ada perubahan. Bahkan beberapa hari lagi ada evaluasi soal pencoretan 10 nomor itu. Jadi kami sekarang menunggu saja," ucap Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, Senin (14/10).

Menurut Suwandi, ke-10 cabor yang dipotong itu rata-rata tumpuan Bali dan Jawa. Hanya saja, sebenarnya ada statmen akan dikaji lagi dengan pencoretan 10 nomor tersebut. Apalagi cabor balap sepeda itu kan sebenarnya milik Raja Okto Saptahoru. Yang sekarang menjadi ketu Komite Olahraga Internasional (KOI).

"Yang jelas kami belum ambil sikap. Karena ini organisasi. Jadi, soal surat keputusan (SK) harus jelas. Apalagi nanti ada ketetapan Pemerintah. Kita menunggu saja. Jangan berandai-andai dan berasumsi," terang Suwandi.

Bahkan Suwandi menyebutkan,  PON Papua, apakah benar-benar dilaksanakan atau tidak disana nantinya. Juga menanggapi soal pencoretan, dia menyebut pencoretan apa karena non olimpiade, cabor tidak ada prestasi, cabor dinilai tidak berkembang.

Sedangkan sampai saat ini dasarnya memang belum jelas. Indikator pencoretan 10 cabor tersebut. Apalagi, Kaukus KONI tetap mengusulkan untuk mempertandingkan 47 cabor sesuai SK terakhir.

Jika Papua nantinya tidak menggelar karena alasan apapun, kan sudah diusulkan di luar daerah Papua untuk digelar. Bahkan, Papua Barat sudah meminta beberapa cabor. Apalagi, Papua Barat juga sebelumnya ikut bidding. Dan, ini sudah dibahas sejak dulu.

"Sepengetahun kami dicoretnya itu sebagian besar memang karena kekurangan dana. Sementara untuk venue PON sudah diklaster menjadi tiga tempat, yakni Kabupaten Papua, Kota Papua dan Kabupaten Mimika," jelas Suwandi. *dek

Komentar