nusabali

Target Bali, Terduga Teroris Siapkan Busur dan Panah

  • www.nusabali.com-target-bali-terduga-teroris-siapkan-busur-dan-panah

Target dan observasi sudah dilakukan oleh dua terduga teroris, termasuk menyiapkan busur dan panah untuk beraksi.

DENPASAR, NusaBali.com
Penangkapan dua orang terduga teroris jaringan Jama'ah Anshorut Daulah (JAD), AT dan ZAI, Kamis (10/10/2019) pukul 02.35 WITA patut disyukuri. Pasalnya dua orang ini disebut-sebut sudah menyiapkan teror di Pulau Dewata.  Rencana keji ini diungkapkan oleh Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, Minggu (13/10/2019).

Dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan pihaknya, diketahui mereka sudah melakukan observasi target penyerangan di Bali. "Mereka sudah menentukan target dan melakukan observasi di Bali. Mereka juga sudah menyiapkan busur, panah dan sebagainya," ungkap Golose ditemui usai melakukan persembahyangan di Pura Linggar Cana, kawasan Polda Bali, Denpasar, Minggu (13/10/2019).

Tapi Golose dengan tegas menyatakan keamanan Pulau Dewata terkendali sehingga warga maupun wisatawan tidak perlu cemas. "Semua stakeholder tetap bergerak mengamankan Bali, baik itu di pusat-pusat pariwisata maupun di pintu masuk Bali (bandara dan pelabuhan)", kata Golose. 

Golose juga menegaskan kembali penangkapan ini adalah  hasil dari pemantauan yang selama ini dilakukan. "Sebelumnya kami sudah melakukan pemantauan kepada mereka. Karena mereka akan meninggalkan Pulau Bali, kami segera melakukan read planning and execution (penangkapan)," ucapnya.

"Sebagaimana yang saya sampaikan sebelumnya, kami tidak mau ambil risiko karena jaringan mereka sudah bergerak. Kami melakukan kegiatan preventif, pre-emptive untuk mencegah kelompok-kelompok ini untuk melakukan tindakan serupa maupun lebih,” tambah perwira dengan dua bintang di pundak ini.

Kapolda Bali yang menjabat sejak 2016 ini menerangkan, terduga teroris yang tertangkap ini merupakan satu jaringan dengan Abu Rara yang menyerang Menko Polhukam Wiranto. "Mereka masih satu jaringan dan sering berkomunikasi melalui grup media sosial WhatsApp," papar Golose.

Golose juga menyampaikan, pemeriksaan dua terduga teroris yang ditangkap di Bali ini dilakukan secara pararel antara Dirkrimsus Polda Bali bersama Densus 88. "Karena ada kaitannya dengan jaringan Abu Rara dan di beberapa daerah lainnya, maka penyelidikan dilakukan bersama-sama antara Dirkrimsus Polda Bali dan Densus 88," ungkap dia.

Selain itu, jaringan kelompok ini, sebut Golose, aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial, salah satunya grup WhatsApp. "Mereka aktif membuat propaganda dan bertukar informasi melalui media sosial. Seperti yang kami temukan mereka ada di dalam grup WhatsApp. Oleh sebab itu, kita tidak boleh kalah. Kami berbicara seperti ini mereka juga monitor," pungkas dia.*has

Komentar