nusabali

Jepang Siaga

  • www.nusabali.com-jepang-siaga

Diterjang topan Hagibis, dorong 1,6 Juta orang mengungsi

JAKARTA, NusaBali

Jepang berada pada tingkat siaga tertinggi pada Sabtu (12/10), ketika topan besar Hagibis mendekat ke pantai Jepang tengah dan mengancam akan menyapu Tokyo dan daerah timur lainnya.

Topan Hagibis memang diprediksi bakal membawa hujan dan angin yang mampu memecahkan rekor sebagai yang terburuk dalam 60 tahun.

Satu orang dilaporkan tewas terkait 'topan super' yang menimbulkan hujan deras dan angin kencang ini. Topan ini telah memicu perintah evakuasi bagi lebih dari 1,6 juta orang.

Dikategorikan sebagai "luas dan sangat kuat", topan ini juga telah memaksa pembatalan dua pertandingan Rugby World Cup, mengganggu Grand Prix Jepang dan membatalkan lebih dari 1.600 penerbangan.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) memperkirakan, topan dahsyat ini akan menerjang wilayah Jepang tengah atau timur pada Sabtu malam waktu setempat, dengan mendatangkan angin berkecepatan hingga 216 kilometer per jam. Namun beberapa jam sebelum bagian terburuk dari topan dahsyat itu tiba, Topan Hagibis telah menewaskan satu orang di Chiba, sebelah timur Tokyo, yang juga dilanda topan dahsyat bulan lalu.

Pejabat Badan Meteorologi Jepang mengatakan, mereka mungkin mengeluarkan peringatan darurat.

Mereka mengatakan, Topan Hagibis dapat membawa curah hujan pada tingkat yang sama dengan Topan Kanogawa tahun 1958 silam, yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas atau hilang di Shizuoka dan wilayah Kanto.

Angin kencang diperkirakan melanda daerah yang luas dari barat ke Jepang utara pada hari Sabtu. Kecepatan angin dapat mencapai hingga 162 kilometer per jam di Tokai dan 144 kilometer per jam di Kanto-Koshin. Hembusan maksimum 216 kilometer per jam dapat menghantam kedua wilayah.

Sementara gelombang air laut dapat mencapai ketinggian 13 meter di Tokai, Kanto dan Kepulauan Izu, dan 10 meter di daerah Tohoku dan Kinki. Gelombang badai diperkirakan terjadi di Jepang timur dan wilayah Kinki antara Sabtu sore dan malam. Demikian dilansir vivanews dari NHK, Sabtu (12/10).

Pemerintah lokal telah meminta warga untuk terus mencari berita cuaca terbaru, mengetahui jalur evakuasi dan melarikan diri ke tempat yang aman sebelum kondisi cuaca memburuk.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan topan ini menimbulkan gelombang setinggi 1,25 hingga 4 meter yang terjadi di sejumlah perairan Indonesia. Potensi gelombang tinggi sampai 4 meter ini diperkirakan terjadi pada 12-13 Oktober 2019.

"Terdapat Typhoon Hagibis 925 hPa di Samudra Pasifik selatan Jepang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan 3-15 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 5-20 knot," demikian pernyataan Bagian Hubungan Masyarakat Biro Hukum dan Organisasi BMKG, dikutip dari cnnindonesia, Sabtu (12/10).

Gelombang tinggi juga diperkirakan terjadi di wilayah Selat Bali-Lombok-Selat Alas bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa Nusa Tenggara, perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan Halmahera barat bagian utara, perairan Morotai pagian utara, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

"Sedangkan untuk wilayah perairan yang dilanda gelombang setinggi 4.0 meter yaitu Samudera Hindia barat Sumatera hingga Pulau Bali," ujar BMKG. *

Komentar