nusabali

Mudita Adnyana Meraih Anugerah Kebudayaan Nasional

  • www.nusabali.com-mudita-adnyana-meraih-anugerah-kebudayaan-nasional

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menobatkan penulis lontar, pelestari seni sastra, dan gender wayang, I Wayan Mudita Adnyana, 88, meraih Anugerah Kebudayaan Nasional 2019 untuk nomor perorangan.

AMLAPURA, NusaBali

Penganugerahan ini serangkaian Pekan Kebudayaan Nasional 2019 di Istora Senayan Jakarta, Kamis (10/10) malam. Mudita Adnyana dinilai telah memberikan kontribusi kebudayaan yang berkesinambungan. Terlebih lagi konsisten berkarya menulis di lontar dan membina anak-anak dan remaja belajar tabuh gender wayang.

Mudita Adnyana baru berhenti berkarya pada tahun 2018 karena fisiknya tidak kuat. Bukti-bukti hasil karyanya masih tersimpan rapi di museum pribadinya. Hasil karyanya tidak lagi dijual karena merasa tidak mampu lagi menyalin di daun lontar. Mudita Adnyana menerima Anugerah Kebudayaan Nasional kategori maestro tradisi bersama empat orang lainnya dari 59 penerima di delapan kategori.

Dari Bali, selain Mudita Adnyana ada Pemkab Gianyar menerima anugerah kategori pemerintah. Kadis Kebudayaan Karangasem I Putu Arnawa yang mendampingi Mudita Adnyana menerima penghargaan berupa pin emas seberat 10 gram dan sertifikat. “Memang langka memiliki seorang maestro begitu konsisten berkarya, selama hidupnya sepenuhnya diabdikan untuk seni tradisi menulis lontar,” jelas Putu Arnawa.

Hasil karyanya sempat dibeli tiga kepala Negara yakni Presiden Italia Sandro Pertini pada 6 Juli 1983, Perdana Menteri Selandia Baru Hellene Clark (7 Januari 1988) dan Presiden/Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, 31 Desember 2001. *k16

Komentar