nusabali

Nelayan Dijatah 500 Mesin Konventer Kit

  • www.nusabali.com-nelayan-dijatah-500-mesin-konventer-kit

Menggunakan bahan bakar elpiji tidak mesti mengganti mesin tempel.

AMLAPURA, NusaBali

Nelayan di Karangasem kembali dijatah bantuan 500 mesin konventer kit yakni mesin tempel berbahan bakar elpiji. Pada tahun 2018, sebanyak 1.081 mesin konverter kit dialokasikan kepada nelayan tersebar di empat kecamatan. Rencananya bantuan ini diterima secara simbolis di Malang, Jawa Timur, Jumat (18/10) mendatang.

Kepala Dinas Perikanan Karangasem ,I Ketut Artama, mengatakan telah mengusulkan 500 nama calon penerima bantuan. Daftar nama nelayan calon penerima bantuan semuanya telah didata sesuai NIK (nomor induk kependudukan) dan telah disetorkan ke pusat. Bantuan mesin konventer kit Meringankan biaya operasional nelayan. Sebelumnya biaya operasional nelayan rata-rata Rp 100.000 untuk sekali melaut. Dengan elpiji 3 kilogram harga Rp 17.000, bisa digunakan sekali melaut. Sehingga mampu menekan biaya operasional cukup banyak. “Ini program pusat untuk meringankan beban biaya nelayan. Secara bertahap agar nelayan menggunakan bahan bakar elpiji,” katanya, Jumat (11/10).

Dikatakan, nelayan yang melaut tidak ada lagi istilah tekor biaya operasional. Minimal hasil tangkapannya bisa mengembalikan biaya operasional, sisanya berupa keuntungan.

Jika nelayan berniat melaut lebih jauh dan lebih lama, bisa membawa cadangan tabung elpiji. Menggunakan bahan bakar elpiji tidak mesti mengganti mesin tempel. Ada alatnya untuk mengkoversi ke bahan bakar elpiji sesuai namanya mesin konverter kit. Sebelumnya keluhan bermunculan dari nelayan yang telah terima bantuan mesin konverter kit. Menurut mereka mesin cepat rusak dan mengkarat.

Ketua Kelompok Nelayan Mina Jaya, di Banjar Tigaron, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, I Nyoman Mangku mengatakan, mesin bantuan pemerintah cepat rusak dan mengkarat. Nyoman Mangku pada tahun 2019 mengusulkan 12 anggotanya menerima t bantuan mesin konverter kit. Pusat menyetujui 8 nelayan. “Ada nama ganda, nomor NIK sama, sebanyak 4 nelayan. Makanya sulit dapat bantuan,” katanya. Nyoman Mangku mengaku tengah mencarikan solusi agar nama dan NIK nelayan sama bisa diperbaiki. *k16

Komentar