nusabali

Lapas Singaraja Didominasi Kasus Narkoba

  • www.nusabali.com-lapas-singaraja-didominasi-kasus-narkoba

BNNK melakukan upaya pencegahan paparan penggunaan narkoba di lingkungan Lapas dengan menggelar tes urine.

SINGARAJA, NusaBali

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Singaraja, hingga Jumat (11/10/2019) kemarin menampung 251 orang warga binaan. Kasus narkoba menduduki posisi teratas latar belakang dan penyebab masyarakat masuk ke Lapas dengan jumlah mencapai 97 orang. Kondisi tersebut dinilai Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Buleleng sangat rentan terjadi penyalahgunaan di dalam Lapas.

Kepala BNNK Buleleng, AKBP I Gede Astawa yang ditemui di Lapas Kelas IIB Singaraja usai melakukan tes urine bagi pegawai Lapas, mengatakan potensi terjadi penyalahgunaan di dalam Lapas sangat memungkinkan. Apalagi di dalam Lapas mereka bertemu dengan komunitas sebagai pemakai atau pengedar narkoba. Kekhawatiran lain mulai timbul dengan jumlah pemakai narkoba yang menjalani rehab tahun ini mencapai 64 orang. Fakta itu pun benar-benar dicegah agar tidak sampai merambat dan terjadi di Lapas. “Bahaya narkoba adalah pemakaian ketergantungan susah dihilangkan. Sisi lain kerawanannya juga, apalagi di sini mereka bertemu komunitas pemakai dan pengedar kumpul-kumpul, sehingga kerawanan kembali terjadi. Berbagai macam cara dan upaya pihak terpidana supaya dapat, kerawanan itu yang dicegah,” jelasnya usai melakukan tes urine kepada 41 pegawai Lapas.

Untuk melakukan deteksi dini, BNNK Buleleng kontinyu melakukan tes urine baik kepada warga binaan maupun pegawai Lapas. Tes urine merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui pemakaian narkoba pada manusia, karena kecanduan narkoba sulit dilihat dari wajah seseorang.

Tes urine sebelum menyasar pegawai Lapas yang semuanya dinyatakan bersih dari narkoba, sudah sempat dilakukan kepada warga binaan dua pekan lalu. Para pegawai pun disasar, karena mereka juga merupakan garda terdepan dalam pencegahan, pemberantasan narkoba. “Sebelum bersihkan warga binaan, personelnya dulu pembersihan, andaikan positif langsung rehab. Tapi kali ini hasilnya negatif semua.”

Sementara itu Kepala Lapas Kelas IIB Singaraja, Risman Somantri, tak menampik jika kerawanan yang dikhawatirkan BNNK Buleleng bisa terjadi di Lapas Kelas IIB Singaraja. Apalagi saat ini kondisi Lapas overload hingga 2,5 kali lipat. Lapas yang seharusnya menampung 100 orang warga binaan kini dihuni oleh 251 orang.

Hanya saja dirinya mengaku tak berkecil hati, dengan dukungan BNNK siap memberantas dan melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas. Dirinya pun menjaminkan petugas Lapas yang selama ini menjaga dan membina warga binaan bersih dari pengaruh narkoba. “Kami selain pencegahan internal juga dibantu BNNK yang berdedikasi besar membantu kami membersihkan Lapas dari narkoba bersama. Tidak hanya hari ini sebelumnya sering datang tiba-tiba,” kata dia. *k23

Komentar