nusabali

Bandara Hadirkan Digital Meeting Point

Kurangi Antrean Penjemputan di Terminal Kedatangan

  • www.nusabali.com-bandara-hadirkan-digital-meeting-point

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung membangun digital meeting point yang terletak di terminal kedatangan domestik dan internasional.

MANGUPURA, NusaBali

Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengurai penjemput yang kerap membeludak di depan area tersebut.

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Herry AY Sikado membeberkan pembuatan fasilitas digital meeting point ini bagian dari upaya peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa bandar udara. Selain itu, juga mengurangi antrean atau penumpukan penjemput di depan terminal kedatangan internasional maupun domestik. Menurut Herry, dengan keberadaan digital meeting point ini, penjemputan dapat dilakukan dengan mudah dan terarah serta mengurangi risiko kebingungan para pengguna jasa. “Dengan hadirnya fasilitas ini, penjemput dapat dengan mudah melakukan penjemputan tamu ataupun penumpang yang baru saja mendarat di Bali. Karena, cukup diakses di depan counter oleh penjemput. Bagi penumpang juga cukup mengakses melalui ponsel pintarnya saja,” bebernya, Rabu (9/10) siang.

Dirincikannya, untuk menggunakan fasilitas tersebut, penjemput diharuskan melakukan registrasi di website yang ada di area digital meeting point. Kemudian, penjemput diminta menginput data diri yang diminta dalam aplikasi. Selanjutnya, data itu diverifikasi oleh sistem yang kemudian akan memiliki akun pengguna dan kata sandi yang dapat digunakan untuk melakukan proses log-in aplikasi. Setelah proses itu, penjemput bisa memantau data penumpang yang meliputi nama penumpang, nomor penerbangan, dan asal penerbangan serta kontak dan titik bertemu. “Meski menggunakan aplikasi, data diri dalam aplikasi ini sangat dijaga kerahasiaannya. Karena digunakan oleh penjemput dan penumpang saja. Pun untuk data yang sudah ada akan direset setiap tiga jam,” urainya. Menurut dia, fasilitas ini sudah disosialisasikan kepada sejumlah stakeholder terkait, seperti maskapai, ground handling, dan kepada para pelaku pariwisata, seperti perusahaan tour and travel, ASITA, BPPD, serta ITDS.

Fasilitas yang diluncurkan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tersebut merupakan yang pertama di Indonesia. Sehingga, dengan kehadirannya bisa memberikan kemudahan bagi pengguna jasa. Apalagi, bandara tersibuk kedua di Indonesia ini melayani 65 ribu penumpang tiap harinya. “Dengan total pengguna jasa bandar udara sebanyak itu, tentu akan memberikan kemudahan ke depan. Tapi, soal keberadaannya akan terus di evaluasi,” kata Herry. *dar

Komentar