nusabali

Hilang Seharian, ODGJ Ditemukan Tewas

  • www.nusabali.com-hilang-seharian-odgj-ditemukan-tewas

Saking sepinya areal persawahan, Wayan Budi mengalami dehidrasi berat dan jatuh ke tanah. Mirisnya lagi, tubuhnya terpapar terik sinar matahari hingga tampak menghitam. 

GIANYAR, NusaBali

Sempat menghilang seharian, I Wayan Budi, 30, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) asal Banjar Panglan, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Wayan Budi tergeletak kaku di areal persawahan Banjar Pekandelan, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Selasa (8/10) sekitar pukul 18.00 Wita. Diduga, Wayan Budi linglung dan tersesat. Saking sepinya areal persawahan, Wayan Budi mengalami dehidrasi berat dan jatuh ke tanah. Mirisnya lagi, tubuhnya terpapar terik sinar matahari hingga tampak menghitam.  

Informasi yang dihimpun, mayat Wayan Budi dilihat pertama kali oleh seorang warga asal Banjar Intaran, Desa Pejeng, Kecamatan Tampasiring, I Made Arsana, 35. Ketika itu, Arsana hendak ke sawah melalui persawahan milik Wayan Wirta di Banjar Pekandelan, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh sekitar pukul 17.30 wita.

Setiba di tanah persawahan itu, dirinya dikejutkan sesosok tubuh manusia yang terbaring tidak bergerak. Dia pun mendekat dan melihat ternyata sosok tersebut seseorang yang dia kenal berasal dari Banjar Panglan, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring bernama I Wayan Budi, 30.

Arsana pun menghubungi keluarga korban bernama I Wayan Sayah, 54, untuk memberitahukan kejadian tersebut. Keluarga korban bersama prajuru Banjar Panglan langsung menuju persawahan tempat korban ditemukan. Keluarga korban kemudian membawa jasad korban ke rumahnya menggunakan ambulans.

Kapolsek Blahbatuh, Kompol Yoga Widiatmoko, saat dikonfirmasi, Rabu (9/10) mengatakan sebelum korban ditemukan tewas di persawahan, korban memang sempat menghilang dari rumah. Korban juga memiliki gangguan kejiwaan.

Lebih lanjut dijelaskan, pemeriksaan dokter dari UPT Kesmas II Tampaksiring oleh dr Luh Dwiparwati, menemukan penyebab kematian korban akibat lemas dan dehidrasi akibat terjemur matahari yang lama. Di samping itu korban juga memiliki riwayat kelainan jiwa. Diperkirakan korban meninggal 8 jam sebelum ditemukan. “Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun upaya bunuh diri dari tubuh korban,” ungkap Kompol Yoga Widiatmoko.

Keluarga korban telah menerima meninggalnya korban yang merupakan musibah. Keluarga korban juga mengatakan, korban sempat dirawat di RSJ Bangli sebanyak 2 kali dan menguburkan jenazah korban malam itu juga. *nvi

Komentar