nusabali

Pande Iron Potensi Emas di PON 2020

  • www.nusabali.com-pande-iron-potensi-emas-di-pon-2020

Pengprov Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Bali berharap perenang Bali menjaga tradisi medali emas pada gelaran PON Papua XX/2020.

MANGUPURA, NusaBali

Harapannya tertumpu pada Pande Made Iron Digjaya yang punya kans di nomor 200 meter gaya dada. “Ada peluang karena progress-nya sangat bagus,” kata pelatih Putu Bagus Suputra Wijaya, Selasa (8/10).  Pelatih yang juga ayah Iron ini menyebut  Pande Iron sudah mencatatkan waktu tercepat 02.17.91 detik saat tampil di ASEAN School Games di Malaysia.  Kini, catatan waktunya di kisaran 02.18.85 detik.”Jika saja catatan terbaiknya mampu ditempuh kembali, saya optimis Iron mampu menyabet medali emas di PON Papua,” kata Bagus Suputra.

Ditemui terpisah Pande Iron mengakui di 200 meter gaya dada dia mengalami fluktuasi. Hal ini kata Iron, disebabkan persaingan ketat dengan perenang DKI Jakarta dan Jawa Barat.  Catatan waktu diakui mepet sangat berdekatan. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir langganan saling gusur di papan atas. "Saingan beratnya, Dwiki Raharjo (Jabar) dan Gagarin (DKI Jakarta),” sebut Iron.

Pada 2017 lalu Iron memimpin di posisi pertama, kemudian kembali saling geser dengan dua perenang tadi. Artinya, kalau menginginkan medali emas, minimal dua rival tersebut disa dikalahkan di PON Papua. “Saya berharap bisa kembali mencatatkan waktu terbaik,” harap Iron.

Sementara itu  Ketua Umum Pengprov PRSI Bali, Nyoman Agus Aryadi menambahkan, selain nama Pande Iron ada lagi alternatif lainnya untuk proyeksi medali. Perenang tersebut yakni Putu Wirawan yang sebelumnya dapat perunggu di PON Jabar tahun 2016 pada  200 meter gaya punggung. Akan tetapi, pesaing Wirawan juga cukup tangguh.  Ada Riki Angga Wijaya (Jabar) yang sebelumnya meraih emas di PON 2016, dan eks atlet Bali yang membela DKI Jakarta Siman Sudartawan sebagai peraih medali perak di PON 2016. Putu Wirawan juga ada peluang di 400 meter gaya ganti perorangan. "Target kita minimal pertahankan 1 medali emas di PON Papua," harap Agus Aryadi.

Bali juga masih berharap pada Eva Liliana. Perenang putrid yang meraih medali emas satu-satunya Bali pada PON 2016 belum turun di babak kualifikasi. " Eva Liliana belum lolos PON, karena putri belum ikut kualifikasi. Kalau putra Iron telah mengantongi tiket PON Papua," ucap Agus Aryadi.7
dek

Komentar