nusabali

Kemarau, Padi di Dua Kecamatan Fuso

  • www.nusabali.com-kemarau-padi-di-dua-kecamatan-fuso

Dampak dari kemarau panjang, petani pada dua kecamatan di Kabupaten Tabanan, yakni Kecamatan Tabanan  dan Kecamatan Kediri, gagal panen atau fuso.

TABANAN, NusaBali

Total lahan pertanian yang gagal panen di dua kecamatan tersebut seluas 20 hektare. Selain gagal panen, lahan seluas 621 hektare juga terancam kekeringan.

Berdasarkan data di Dinas Pertanian Tabanan, dua kecamatan yang gagal panen tersebut ada di Kecamatan Tabanan seluas 11 hektare dan di Kecamatan Kediri seluas 9 hektare. Kategori gagal panen yang dialami petani sudah mencapai 90 persen.

Sedangkan lahan yang terancam kekeringan seluas 621 hektare tersebut ada di 5 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Tabanan seluas 296 hektare, Kecamatan Kediri seluas 259 hektare, Kecamatan Selemadeg Barat seluas 5 hektare, Kecamatan Pupuan seluas 48 hektare dan Kecamatan Selemadeg Timur seluas 13 hektare.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Tabanan I Wayan Suandra mengatakan dampak dari kemarau panjang membuat dua kecamatan yakni Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri mengalami fuso. Kategori fuso yang dialami sudah 90 persen. "Padi petani yang mengalami fuso jenis ciherang dan cigelis," ujarnya Jumat (4/10)

Dikatakan, fuso yang tercatat tersebut dari bulan Juli sampai dengan Desember 2019. Dibandingkan hasil pertanian tahun 2018 hasilnya lebih normal. "Ini karena tahun 2019 kemarau berkepanjangan. Belum tahu sampai kapan karena masalahnya alam," katanya.

Mengenai bantuan petani yang mengalami fuso, Suandra mengakui jika petani yang sudah masuk AUTP sudah mendapatkan klaim asuransi. Bagi yang tidak ikut AUTP tidak mendapatkan bantuan. Sebab tidak semua petani atau subak mau masuk asuransi. "Jadi ini masih menjadi atensi kita, untuk mengajak petani agar mau masuk asuransi kalau terjadi fuso supaya dapat klaim," tegasnya.

Menurut Suandra selain fuso akibat kemarau panjang juga menyebabkan lahan petani terancam kekeringan seluas 621 hektare. Itu terjadi di lima kecamatan. "Terancam kekeringan tidak hanya untuk lahan padi saja, tetapi untuk lahan jagung," tegasnya.

Oleh sebab itu, dia mengimbau untuk petani yang berada di zona terancam kekeringan agar padi yang ditanam tidak menyebabkan gagal panen, sistem pengairan dilakukan bergilir. Meskipun dengan debit air yang tidak maksimal."Selain itu kami harus menunggu hujan turun," tandas Suandra.

Sementara itu, selain fuso dan lahan terancam kekeringan, musim kemarau juga sebabkan lahan petani kekeringan kategori ringan, sedang dan berat. Untuk yang ringan ada di 5 kecamatan seluas 25 hektare. Rincianya Kecamatan Kerambitan 3 hektare, Kecamatan Tabanan 6 hektare, Kecamatan Kediri 6 hektare, Kecamatan Selemdeg Barat 1 hektare dan Kecamatan Selemadeg Timur 1 hektare.

Kemudian kategori kekeringan sedang seluas 51 hektare di 6 kecamatan. Diantaranya Kecamatan Marga 3 hektare, Kecamatan Kerambitan 3 hektare, Kecamatan Tabanan 8 hektare, Kecamatan Kediri 6 hektare, Kecamatan Pupuan 21 hektaree dan Kecamatan Selemadeg Timur seluas 8 hektare.

Terakhir kategori berat ada di 5 kecamatan seluas 42 hektaree. Rincianya Kecamatan Marga 5 hektare, Kecamatan Kerambitan 2 hektaree, Kecamatan Tabanan 16 hektaree, Kecamatan Kediri 18 hektare dan Kecamatan Pupuan 1 hektare.*des

Komentar