nusabali

Bupati Buleleng Raih Penghargaan dari KLHK

  • www.nusabali.com-bupati-buleleng-raih-penghargaan-dari-klhk

Berkat kepedulian pada Kampung Iklim, Menteri LHK Siti Nurbaya memberi apresiasi bagi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.

SINGARAJA, NusaBali

Kepedulian Pemkab Buleleng terhadap Program Kampung Iklim (Proklim), berbuah manis. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, memberi penghargaan pada Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana.

Bupati Agus Suradnyana merupakan satu dari 44 Bupati/Walikota dan 6 Gubernur yang menerima Apresiasi Pembinaan Proklim Tahun 2019 dari KLHK. Bupati Agus Suradnyana dianggap peduli dengan Proklim, setelah menerbitkan kebijakan serta melaksanakan pembinaan dan pendampingan guna mendukung pelaksanaan Proklim di Buleleng. Bentuk kepedulian itu dinilai sebagai kontribusi nyata Pemerintah Daerah dalam upaya pengendalian perubahan iklim.

Salah satu kebijakan Bupati Agus Suradnyana adalah membuat Keputusan Nomor 660/137/HK/2019, tentang Tim Sosialisasi Pembinaan Program Kampung Iklim Kabupaten Buleleng Tahun 2019, sebagai langkah mendorong partisipasi aktif seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Tercatat sejak tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Buleleng telah mengusulkan sebanyak 17 lokasi Proklim, dimana 3 lokasi mendapatkan penghargaan Tropy Proklim Utama, yaitu Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada di tahun 2012, kemudian Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan di tahun 2016, dan Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak di tahun 2018.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, kepada Bupati Buleleng yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Dewa Ketut Puspaka, pada acara Apresiasi Pembinaan Proklim 2019 dalam rangka Festival Iklim tahun 2019 di Auditorium Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta, Rabu (2/10/2019) malam.

Sekda Puspaka menjelaskan penghargaan ini diterima karena Buleleng yang dipimpin Bupati Agus Suradnyana memberikan perhatian lebih terhadap Proklim dan program kampung bersih. Sejatinya, Iklim seringkali membuat kejadian-kejadian yang tidak diharapkan. Banjir, kekeringan dan bencana alam lainnya tidak terlepas daripada iklim itu sendiri. Oleh karena itu, perhatian besar kepada Proklim dan Program Kampung Bersih sangat diperlukan. “Dengan begitu, kita perlu meningkatkan komitmen bersama dan menyamakan persepsi bahwa penanganan tentang iklim ini nantinya bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Masyarakat pun terus diajak untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung iklim lebih baik untuk mendapatkan lingkungan yang bersih. Dengan iklim yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih tentunya memberikan manfaat kepada masyarakat. Dengan lingkungan yang bersih dan iklimnya terjaga, bencana alam lebih bisa dihindari.

Mantan Kepala Bappeda Buleleng ini pun mengungkapkan saat ini Buleleng memiliki wilayah hutan yang ideal. Suatu daerah dikatakan memiliki wilayah hutan yang ideal ketika wilayah hutan 30 persen dari wilayah keseluruhan. Untuk Buleleng sendiri, sudah termasuk sangat idela karena luas wilayah hutannya 36 persen. Sehingga Pemkab Buleleng gencar melaksanakan aktivitas-aktivitas mengenai perbaikan lingkungan  seperti konservasi hutan  dan pembatasan penggunaan plastik ataupun penanganan sampah plastik. “Selain itu, kita juga melakukan penanaman pohon pada area-area tertentu,” imbuhnya. *k19

Komentar