nusabali

Perpanjangan Dermaga Lovina Masih Dikaji

  • www.nusabali.com-perpanjangan-dermaga-lovina-masih-dikaji

Kapal yach sulit sandar di Lovina karena perairan dangkal, sebaliknya di Pelabuhan Buleleng sulit lempar jangkar karena palung sangat dalam.

SINGARAJA, NusaBali

Keberadaan dermaga Lovina yang direncanakan akan menjadi tempat sandar kapal yacht yang datang setiap tahun, hingga kini masih menggantung. Dermaga yang posisinya di sebelah timur patung Dolphin, sejauh ini hanya dimanfaatkan sebagai tempat berswafoto. Dinas Pariwisata pun mengatakan untuk merealisasikan rencana itu perlu kajian yang lebih mantap.

Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna, Rabu (2/10/2019) menjelaskan, dermaga Lovina sampai saat ini belum dapat digunakan sebagai tempat sandar yacht karena masih mengalami sejumlah kendala alam. Menurutnya untuk memperpanjang dermaga yang sudah ada saat ini perlu kajian yang lebih mendalam, dari lintas instansi. Selain juga akan menelan biaya yang cukup besar.

Dirinya pun tak dapat memungkiri jika dermaga Pantai Lovina belum dapat dimanfaatkan maksimal. Kapal yacht yang datang ke Lovina rata-rata tidak bisa sandar di dermaga karena di bawahnya laut cukup dangkal, sehingga perlu penambahan beberapa meter lebih dalam. “Pembangunan di laut ini perlu kajian yang mantap, khusus memperpanjang dermaga. Harus ada sinergisitas, tidak bisa jalan sendiri-sendiri,” katanya.

Selain itu kondisi laut di Lovina pasang-surutnya sangat jauh. Ketika pasang, air bisa sampai menutupi seluruh tangga di ujung dermaga. Sebaliknya saat surut juga bisa memperlihatkan seluruh tangga sehingga tangga jalan naik ke dermaga terlihat menggantung.

Penyandaran kapal yacht yang datang setiap tahun ke Buleleng sebenarnya pernah direncanakan dialihkan ke Pelabuhan Buleleng pada 2018. Hanya saja rencana itu juga gagal, karena kondisi oceografi wilayah Pelabuhan Buleleng tak memungkinkan untuk penyandaran kapal yacht. Berbanding terbalik dengan kondisi perairan Lovina, perairan di Pelabuhan Buleleng justru memiliki kedalaman curam. Bahkan jarak 103 meter dari bibir pantai Pelabuhan Buleleng disebut-sebut ada palung laut yang cukup dalam. Palung itu terbentang ke timur dari depan Pura Segara Buleleng, wilayah eks Pelabuhan Buleleng hingga di depan Pura Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru.

“Kemarin memang sempat akan dialihkan ke Pelabuhan Buleleng, tetapi setelah kami bersama pusat lakukan pengecekan, ternyata ada palung laut dengan jarak hanya 103 meter dari bibir pantai. Kondisi ini tidak memungkinkan bagi kapal yacht untuk menenggelamkan jangkarnya karena sangat dalam,” jelas Kadispar Nyoman Sutrisna. Kondisi tersebut pun mengharuskan Buleleng untuk sementara membiarkan kapal yacht yang datang sandar di tengah laut Lovina.*k23

Komentar