nusabali

September 2019, Denpasar Deflasi 0,52 Persen

  • www.nusabali.com-september-2019-denpasar-deflasi-052-persen

Dari 70 kota se-Indonesia, deflasi Denpasar ada di peringkat ke-19. Sejumlah komoditas beri andil terhadap deflasi pada September 2019.

DENPASAR, NusaBali.com
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat pada bulan September 2019 Kota Denpasar mengalami deflasi sebesar 0,52% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,36. Sementara itu tingkat inflasi September 2019 tercatat 1,41%.

“Bulan September 2019 Pada besaran yang negatif atau deflasi Denpasar sebesar 0,52%. Angka itu mengisyaratkan bahwa sepanjang tahun 2019 Januari sampai September di Denpasar baru terakumulasi inflasi sebesar 1,41%, cukup jauh dari target nasional,” kata Adi Nugroho, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Selasa (1/10/2019), dalam konferensi pers bulanan BPS Bali.

Adi menyebutkan komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi pada bulan September 2019, antara lain, bawang merah, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, celana panjang jeans, setelan baju anak, tarif angkutan udara, pembalut wanita, popok bayi, dan buah pir.

Selanjutnya ada lima kelompok pengeluaran yang tercatat mengalami deflasi, yakni, kelompok bahan makanan sebesar 2,49%; kelompok sandang sebesar 1,77%; kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,06%; dan kelompok kesehatan sebesar 0,02%.

Sementara itu dua kelompok pengeluaran yang tercatat mengalami inflasi yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,55%; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,05%. Adi memaparkan dari 82 kota IHK, tercatat 70 kota mengalami deflasi dan 12 kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Kota Sibolga, Sumarera Utara, sebesar 1,94%, sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Surabaya, Jawa Timur sebesar 0,02%. 

Sementara itu inflasi tertinggi tercatat di Kota Meulaboh, Aceh sebesar 0,91%, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Watampone dan Palopo Sulawesi Selatan masing-masing sebesar 0,01%. “Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Kota Denpasar menempati urutan ke-19 dari 70 kota yang mengalami deflasi,” pungkas Adi. *has

Komentar