nusabali

Kehadiran Presiden Jokowi Belum Dipastikan

Ribuan Umat Mapepada di Pura Tirta Empul

  • www.nusabali.com-kehadiran-presiden-jokowi-belum-dipastikan

Ribuan krama pangempon dan pangemong Pura Kahyangan Jagat Tirtha Empul di Desa Adat Manukaya Let, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, mengikuti upacara Mapepada pada Soma Pon Matal, Senin (30/9).

GIANYAR, NusaBali

Upacara ini serangkaian Karya Tawur Mesapuh Agung, Mupuk Pedagingan, Penyegjeg Jagat, lan Karya Puja Wali Ngusaba Kapat, puncaknya pada Buda Kliwon Matal, Rabu (2/10).  

Namun hingga kemarin, pihak panitia belum mendapat kepastian dari pihak Istana Merdeka Jakarta terkait kehadiran Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri kabinet yang diundang untuk menyaksikan puncak karya. ‘’Kami sudah tiga kali ke Jakarta. Namun kehadiran Pak Presiden Jokowi belun bisa kami pastikan karena belum ada informasi dari Jakarta,’’ jelas Manggala Prawartaka Karya Made Kuntung, di sela-sela Mapepada, Senin kemarin.

Dia menengarai kehadiran Presiden belum ada kapastian karena demonstrasi mahasiswa terkait penolakan revisi UU KPK dan KUHP di Jakarta, masih menguat. Dia mengaku telah menerima informasi via telepen dari Menteri Pariwisata Arief Yahya yang memastikan tak bisa hadir karena ada  undangan lebih awal dari undanagn karya di Pura Tirta Empul. Kata Kuntung, selain Presiden Jokowi dan Menteri Pariwisata, pihaknya juga mengundang sejumlah Menteri Kabinet antara lain Menteri Koperasi dan UMKM, Mendikbud, Menteri Sosial, dan lainnya. Surat undangan telah disebar sekitar 600 lembar.

Pada Puncak Karya, Rabu (2/9),  Kuntung minta kepada umat Hindu untuk tidak melaksanakan Nyegara Gunung ke Pura Tirta Empul sejak pagi hingga pukul 15.00 Wita. Jika ada umat terlanjur menjadwalkan Nyegara Gunung ke pura ini pada hari tersebut, dia akan mengalihkan ke Campuhan atau jaba sisi pura atau sebelah kiri pintu masuk. Saat itu, semua tempat dalam pura disterilkan karena ada banyak upakara caru. Pangelukatan baik untuk umat dan wisatawan juga ditutup sehari itu. ‘’Wisatawan yang berkunjung hanya bisa dari luar tembok pura,’’ ujar Kuntung.

Mapepada kemarin melibatkan 29 jenis wawalungan (hewan kurban), di antarannya 3 kerbau, 3 Penyu, 1 Sapi, 1 Menjangan, 1 Kijang, 1 Kera Hitam (Irengan), 1 Kera, 1 Babi, Angsa putih, dan sejumlah Ayam dan Itik. Kata Kuntung wawalungan ini dikumpulkan sejak tiga bulkan lalu. Tersulit didapat jenis Menjangan, Kidang, dan Irengan. ‘’Mapepada ini bermakna menyucikan hewan kurban untuk bahan upakara,’’ jelasnya.

Pura ini diempon ayah arep dari Desa Adat Manukaya Let 149 KK dan Balu Angkep dan sekaa-sekaa sekitar 300 KK. Pengemong pura meliputi krama Desa Adat Calo dan Desa Adat Tegal Payang, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang. Desa Adat Penempahan dan Desa Adat Manukaya dan Desa Adat Malet, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring. *lsa

Komentar