nusabali

Bupati Made Gianyar Ikut Ngerindik

Bangli jadi Duta Pesona Budaya Daerah Bali di TMII

  • www.nusabali.com-bupati-made-gianyar-ikut-ngerindik

Kabupaten Bangli sebagai duta Pesona Budaya Daerah Bali, tampilkan pentas seni hingga pameran kerajinan industri dalam event tahunan ‘Pentas Seni dan Budaya’ di Anjungan Bali Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, 26-28 September 2019.

BANGLI, NusaBali

Dalam kegiatan itu, Bupati Bangli I Made Gianyar ikut mentas dengan memainkan kesenian rindik. Bupati Made Gianyar mempertontonkan kemahirannya memainkan rindik (alat musik tradisional Bali yang terbuat dari bambu) di Anjungan Bali TMII, Sabtu (28/9) malam. Turut hadir pada hari terakhir ‘Pesona Budaya Daerah Bali’ di TMII malam itu, antara lain, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Ketua DPRD Bangli I Wayan Diar, Sekda Kabupaten Bangli IB Gede Giri Putra, dan sejumlah tokoh Bangli masyarakat Bangli yang tinggal menetap di Jakarta.

Malam itu, Bupati Made Gianyar memainkan dua tabuh (lagu) rindik, yang masing-masing berdurasi skitar 10 menit. Keda tabuh tersebut, masing-masing berjudul Jaran Guyang dan Catur Arum. Banyak hadirin yang berdecak kagum atas kepiawaian Gianyar memainkan rindik.

Usai pentas malam itu, Gianyar mengaku dirinya sudah hampir setahun getol berlatih musik tradisional rindik. Dia latihan sepulang tugas dinas sebagai Bupati Bangli, sebagian besar dilakukan di kediaman pribadinya di kawasan pegunungan Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani, Bangli.

Selama hampir setahun mendalami kesenian rindik, Gianyar mengaku sudah menguasai 6 tabuh. Namun, untuk pentas perdananya di TMII malam itu, politisi senior yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Ideologi DPD PDIP Bali ini hanya memainkan 2 tabuh.

Menurut Gianyar, keinginannya bermain rindik terinspirasi dari putrinya yang juga gemar bermain rindik. “Setelah ibu (istri) meninggal setahun lalu, saya mulai coba-coba bermain rindik. Awalnya saya melihat anak belajar dari youtube, akhirnya saya juga ikut mencoba. Kebetulan, ada staf yang bisa bermain rindik, dialah yang sekaligus menjadi guru saya sekarang,” tutur Gianyar kepada NusaBali di TMII, Sabtu malam.

Gianyar mengisahkan, setiap pagi dirinya menyempatkan waktu untuk bermain rindik, terutama saat berada di kampungnya di Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani. Kebetulan, Gianyar memiliki dua pasang rindik. Nah, salah satu dari dua pasang rindik itu disumbangkannya ke TMII. “Rindik yang saya sumbangkan itu, saya beli sendiri. Sedangkan satunya lagi saya simpan, karena itu dibeli oleh almarhum istri,” katanya.

Ditanya apakah nantinya akan membentuk sekaa rindik setelah pensiun sebagai Bupati Bangli, menurut Gianyar, dirinya sudah mulai melakukan persiapan ke arah itu. Bukan hanya rindik, Gianyar juga berencana membuat fragmentari dan tabuh untuk HUT Kota Bangli yang jatuh setiap tanggal 10 Mei.

“Jika IB Mudarma (politisi PDIP mantan Ketua DPRD Bangli 2009-2014, Red) menciptakan lagu ‘Suksma Bangli’, maka saya akan membuat fragmentari. Ada Gita Santi, Ngewangun Desa, Margi Anyar, dan Suksma Bangli. Ini sudah mulai kami garap,” beber Bupati Bangli dua kali periode (2010-2015, 2016-2021) ini.

Menurut Gianyar, pihaknya sudah mempersiapan untuk HUT Kota Bangli, 10 Mei 2020 mendatang, akan mengangkat tema ‘Desa Menghibur dan Membahagiakan Kota’. “Kami akan mengintruksikan desa menganggarkan dana untuk kegiatan HUT Kota Bangli. Contoh, desa memamerkan hasil pertanian jeruk, kemudian jeruk tersebut dibagikan kepada pengunjung secara cuma-cuma. Nantinya, desa yang akan membayar jeruk-jeruk tersebut. Begitu pula untuk kuliner,” tandas Gianyar.

Sementara itu, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menyatakan pentas budaya di TMII ini merupakan ajang tahunan. Untuk pentas ‘Pesona Budaya Daerah Bali’ di TMII tahun ini, Provinsi Bali diwakili Kabupaten Bangli. “Ini event tahunan, di mana masing-masing kabupaten/kota se-Bali secara bergantian tampil mewakili Bali,” jelas Dewa Indra.

Menurut Dewa Indra, event di TMII ini bertujuan untuk terus mempromosikan seni dan budaya Bali kepada masyarakat luas. Selain itu, juga memberikan kesempatan bagi para seniman untuk berkreasi dan eksplorasi seni. Ini sejalan dengan visi Pemprov Bali di bawah Gubernur Koster, yakni ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’.

Dewa Indra menyebutkan, seni bagi masyarakat Bali tidak hanya sekadar penyaluran bakat, tetapi juga menciptakan kesejahteraan. “Kami berupaya mendekatkan budaya Bali kepada masyarakat Jakarta dan manca negara,” tandas birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng ini. *esa

Komentar