nusabali

Tua, Mobil Damkar Mogok Saat Penanganan

  • www.nusabali.com-tua-mobil-damkar-mogok-saat-penanganan

Satu unit mobil pemadam kebakaran, milik Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) terciduk mogok setelah menyiramkan air ke lokasi kebakaran.

SINGARAJA, NusaBali

Bahkan petugas pemadam kebakaran harus mendorong mobil berwarna merah nopol DK 9066 U, untuk dapat menghidupkannya kembali. Kejadian itu pun menjadi tontonan saat penanganan kebakaran di Jalan Hasanudin, Kelurahan Banjar Bali, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, awal pekan lalu.

Kondisi mobil pemadam kebakaran yang mogok dan tak kuat menanjak pun juga beberapa kali dilaporkan masyarakat. Tak heran karena kondisi armada pemadam kebakaran saat ini usianya sudah puluhan tahun. Yang paling anyar sudah berumur 13 tahun.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Nyoman Agus Jaya Sumpena, dihubungi Jumat (27/9) kemarin membenarkan jika armada yang kini dimiliki pemadam kebakaran sudah uzur. Bahkan dari delapan armada yang ada, yang tertua keluaran tahun 1968 dan yang teranyar keluaran 2006.

Kondisi mogoknya armada damkar saat melakukan penanganan kebakaran disebut Nyoman Agus jaya Sumpena, karena dalam keadaan mesin panas sehingga menyebabkan sejumlah sparepart yang mendukungnya rusak. “Ya yang kemarin mogok di Hasanudin itu mobil yang tahun 2006. Itu karena mesinnya panas, karena belakangan ini kasus kebakaran banyak mobil bisa jalan tiga kali sehari, sehingga radiatornya meledak, Saat pelemparan air itu juga mesin mobil harus tetap hidup itu yang sering menjadi masalah yang merembet ke bagian lain. Padahal kami rutin service. Tapi sekarang sudah diperbaiki,” jelas dia.

Dari delapan armada yang ada masing-masing 2 unit di-standby-kan di Pos Kebakaran Seririt dan Pos Kebakaran Kubutambahan memang belum ideal untuk ukuran luas wilayah dan toografi Kabupaten Buleleng yang cukup berat. Hanya saja sejauh ini Dinas Pemadam Kebakaran hanya bisa memaksimalkan sarpras yang ada karena keterbatasan anggaran Pemkab Buleleng.

Apalagi jika dilakukan peremajaan harga satu unit mobil pemdam kebakaran cukup mahal. Yang termurah disebut Kadis Jaya Sumpena Rp 1,5 miliar dengan kapasitas air hanya satu ton. Lebih kecil dari armada pemadam kebakaran yang tersedia saat ini.  “Kalau peremajaan itu belum memungkinkan karena kondisi anggaran daerah. Sementara kami maksimalkan yang ada dengan servis rutin dan pemerliharaan dengan anggaran yang sudah disediakan,” imbuh Nyoman Agus Jaya Sumpena.

Sementara itu, kondisi armada pemadam kebakaran yang sudah tua disoroti juga oleh Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Putu Mangku Budiasa. Dirinya pun mendesak agar Pemkab Buleleng melakukan peremajaan pada armada pemadam kebakarannya jika tak mau menjadi bahan olok-olok masyarakat.

“Idealnya memang harus ada peremajaan, karena usianya rata-rata 15 tahunan, malah ada yang mobilnya 1960. Apalagi sekarang musim kemarau panjang yang seringa da musibah kebakaran hutan. Biar tidak menjadi bulan-bulanan masyarakat karena tidak bisa memberikan pelayanan maksimal,” kata Putu Mangku Budiasa.

Dirinya pun meminta kondisi kerusakan mobil pemadam kebakaran bisa segera diperbaiki dan Dinas terkait yang memiliki mobil tangki penyuplai air pemadam kabakaran agar turun tangan juga membantu Dinas Pemadam Kebakaran saat melakukan penanganan kebakaran. *k23

Komentar