nusabali

Dalam Sepekan, 77 Kali Gempa di Bali-Nusra

  • www.nusabali.com-dalam-sepekan-77-kali-gempa-di-bali-nusra

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mencatat adanya 77 aktivitas kegempaan dalam kurun waktu sepekan terakhir ini.

MANGUPURA, NusaBali

Kegempaan itu terjadi di wilayah Bali-Nusra (Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur). Meski demikian, dari puluhan kali gempa itu, hanya satu saja yang getarannya dirasakan oleh warga Bali.

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG, Imam Fatchurochman menerangkan, berdasarkan data seismisitas yang berhasil dianalisa oleh Kantor Pusat Gempa Regional III di Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, bahwa pada periode 20 September hingga 26 September mencatat adanya 77 kejadian gempa bumi. Dari total keseluruhan gempa itu, hanya satu kali saja yang dirasakan oleh masyarakat Bali. Meski terjadi puluhan kali, gempa tersebut tidak terlalu dirasakan. Hal ini disebabkan karena gempa bumi itu didominasi oleh gempa bumi dangkal. "Kalau kejadian gempa bumi, pada periode sepekan ini (20 hingga 26 September) yang banyak. Untuk rentan mangnitudo dari 1,7 hingga 4,5 SR," jelasnya, Jumat (27/9) siang.

Masih menurut Imam, dari pemetaan yang dilakukan pihaknya, bahwa gempa bumi dengan skala 3,5 SR yang banyak terjadi dalam sepekan ini. Bahkan, dalam skala tersebut, terjadi 52 kali kejadian gempa. Lebih jauh diakuinya, dalam sehari pada 21 September lalu, terjadi 21 kali kegempaan dengan skala 1,9 hingga 4,5 SR. Kegempaan pada 21 September itu berbanding terbalik dengan kondisi sehari sebelumnya yang hanya mencatat 4 gempa bumi saja dengan rentang mangnitudo 2,0 hingga 3,3 SR. "Catatan tertinggi dalam sehari itu pada tanggal 21 September. Ini tergolong sangat intens karena kita mencatat ada 21 kali gempa di wilayah Bali-Nusra," rincinya.

Berdasarkan peta seismisitas, kegempaan yang terjadi di Bali-Nusra itu, sebagain besar terjadi di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Gempa bumi pada cluster tersebut didominasi oleh gempa bumi dangkal atau kurang lebih 60 Km di laut dengan kekuatan 2,2 hingga 4,8 SR. Meski terjadi kegempaan itu, dia juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi situasi seperti itu. Pasalnya, kegempaan seperti ini kerap terjadi dan tidak terlalu dirasakan masyarakat. "Kalau kegempaan memang sering terjadi. Tapi, hanya sedikit yang dirasakan. Untuk itu, masyarakat diharapkan bisa menyaring setiap informasi yang masuk dan selalu mengupdate informasi resmi dari BBMKG," akunya. *dar

Komentar