nusabali

Hujan Perdana Jebol Senderan Mess SMPN 5 Busungbiu

Satu Kelas Belajar Sementara di Ruang Lab

  • www.nusabali.com-hujan-perdana-jebol-senderan-mess-smpn-5-busungbiu

Material senderan yang jebol menimpa atap dan selasar ruang kelas yang ditempati siswa kelas VII.

SINGARAJA, NusaBali

Hujan perdana yang turun di kawasan Kecamatan Busungbiu atas, langsung berdampak jebolnya senderan mess penjaga sekolah di SDN 5 Busungbiu, Kamis (26/9) sore. Material senderan itu pun menimpa atap dan selasar ruang kelas VII yang ada di bawahnya. Siswa satu kelas pun terpaksa belajar sementara di ruang laboratorium untuk menghindari longsor susulan.

Kasek SMPN 5 Busungbiu, Made Armada, dihubungi Jumat (27/9) kemarin mengatakan jebolnya senderan bangunan mess penjaga sekolahnya terjadi pada Kamis (26/9) skeitar pukul 15.00 WITA. Sebelumnya sekolah yang berlokasi di Desa Pucak Sari, Kecamatan Busungbiu, Buleleng memang diguyur hujan deras pertama kali setelah musim kemarau.

Beruntung saat kejadian seluruh siswa sebanyak 189 orang dari enam rombel, sudah pulang pada pukul 13.00 WITA. “Kemarin memang hujan deras sekali sekitar satu setengah  jam dan itu hujan pertama kali dari jam setengah dua sampai jam tiga sore. Kejadiannya setelah hujan mulai reda, kebetulan siswa kami yang ikut OSIS masuk lagi jam tiga dan sudah menemukan senderan itu jebol,” jelas Made Armada.

Material senderan yang jebol itu langsung menimpa atap dan selasar ruang kelas yang ditempati siswa kelas VII. Meskipun material jebolan senderan tak sampai masuk ke ruang kelas, namun pihak sekolah memutuskan untuk memindahkan proses pembelajaran satu kelas itu ke ruang lab IPA.

Keputusan itu diambil Kasek Armada untuk mengantisipasi jebolan susulan jika kembali turun hujan. “Karena posisi dasar bangunan mes penjaga sekolah sejajar dengan atap ruang belajar, kami cemaskan kalau ada hujan susulan pondasi dan bangunannya tergerus, sehingga kami pindahkan proses pembelajaran untuk sementara,” imbuh dia.

Selain itu pertimbangan lainnya, yakni, kawasan SMPN 5 Busungbiu ini masuk daerah rawan longsor. Atas kejadian tersebut pihak sekolah langsung melaporkan peristiwa itu ke Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng melalui pesan Whatsapp. Tim dari Disdikpora Buleleng juga terlihat langsung turun ke lokasi kejadian untuk meninjau langsung dan mengukur panjang dan lebar senderan jebol, serta perkiraan kerusakan yang diakibatkan bencana itu.

Sekretaris Disdikpora Buleleng, I Made Astika dihubungi terpisah seizin Kadisdikpora I Gde Dharmaja, mengatakan sudah menerjunkan langsung stafnya untuk mengecek dan melihat kondisi terkini sekolah. “Staf kami sudah turun langsung tadi, jadi penyebabnya karena hujan deras sehingga senderan ada yang jebol. Dari kajian di lapangan diperkirakan kerugian akibat kerusakan sekitar Rp 50 juta dari senderan, kerusakan atap ringan,” jelas Astika.

Terkait kondisi rawan longsor, Disdikpora pun menyarankan pihak sekolah untuk mencarikan tempat paling aman siswanya mengikuti proses belajar mengajar. Terlebih bulan-bulan ini sudah memasuki musim penghujan. “Minimal sampai kami siapkan anggaran dan perbaikannya selesai, jadi utamakan keselamatan siswa dulu dan manfaatkan ruang yang ada,” kata dia. Terkait perbaikan, Disdikpora Buleleng masih melihat anggaran yang tersedia di tahun depan. *k23

Komentar