nusabali

Disebut Mengidap Gangguan Jiwa, Tukang Ukir Todongkan Arit

  • www.nusabali.com-disebut-mengidap-gangguan-jiwa-tukang-ukir-todongkan-arit

Seorang tukang ukir, I Wayan Mariana,42, warga Banjar Manik Tawang, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, menodongkan clurit atau arit ke warga.

GIANYAR, NusaBali

Aksi ini dilakukannya karena dia tersinggung saat disebut mengidap gangguan jiwa.  Aksi Mariana dilaporkan oleh warga hingga dia diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar, Kamis (26/9). Menurut informasi di lokasi, pria bujangini diketahui memang mengalami gejala depresi, bukan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Satpol PP mengamankannya dibawah komando anggota Satpol PP Gianyar I Wayan Nasta. Jelas Nasta, Mariana tidak punya kartu kuning atau belum kategori ODGJ. “Dia belum pernah dirawat di RS Jiwa Bali di Bangli. Dia masuk kategori depresi,” ujar Nasta, usai mengamankan Mariana, Kamis (26/9).

Jelas Nasta, belakangan ini Mariana nekat menodongkat arit ke warga. Kakaknya pun takut dengan ulah Mariana. “Akhirnya keluarga melapor ke Kantor Camat Tampaksiring. Dari camat, meneruskan ke Dinas Satpol PP dan Damkar,” jelasnya.

Petugas Satpol PP pun menerima laporan sekitar pukul 15.00 Wita. Kemudian, Kepala Bidang menugaskan Regu III menjemput Mariana di rumahnya. “Saat saya jemput, dia lagi di kamar. Keluarga tidak ada berani, karena dibilang bawa arit,” jelasnya.

Nasta pun menggedor pintu kamar. Kemudian membujuk Mariana untuk keluar. “Saya rayu pelan-pelan. Akhirnya dia mau keluar, tidak melawan,” jelasnya. Saat keluar kamar, Mariana hanya bertelanjang dada. “Saya ajak ke rumah sakit. Dia mau, lalu saya suruh pakai baju,” jelasnya.

Selanjutnya, Mariana dimasukkan ke dalam mobil patroli Satpol PP. Dia langsung diajak menuju RS Jiwa Bali di Bangli. “Sepanjang perjalanan dia cerita pengalamanya. Saya juga tanya kok ngamuk? Katanya diejek temannya,” terangnya.

Mariana tidak terima disebut gangguan jiwa. “Dia dibilang buduh (gila, Red) sama orang-orang di sana. Makanya dia tidak terima, mengamuklah dia dengan pegang arit,” terangnya. Nasta pun menasihatinyasupaya tidak mengamuk. “Saya sudah kasih tahu, jangan menghiraukan orang-orang,” ujarnya. *nvi

Komentar