nusabali

UKM Bali Pasarkan Produk di Jambore PKK

  • www.nusabali.com-ukm-bali-pasarkan-produk-di-jambore-pkk

Usaha Kecil Menengah (UKM) Bali memasarkan produk kerajinannya di Jambore Nasional Kader PKK yang berlangsung 25-27 September di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara.

JAKARTA, NusaBali

Selain mengisi stand PKK Bali, UKM yang pameran ada juga yang ikut secara mandiri. Stand Jegeg Tribusana misalnya, menawarkan berbagai kain khas Bali. "Kami membawa produk asli Bali. Ada songket dan batik Bali," ujar Ayu Darmawati yang menjaga stand, Kamis (26/9). Mereka membawa kain songket dua jenis, sutra dan katun. Songket sutra mereka jual Rp 4 juta. Sedangkan songket katun mereka bandrol Rp 1,5 juta. "Untuk songket sutra kami membawa 20 buah dan songket katun ada 30 buah," jelas Ayu Darmawati didampingi  Ayu Darma Astuti.

Sementara kain batik Bali mereka jual Rp. 400 ribu. Selain itu, mereka juga membawa kain bordir dan baju stelan khas Bali yang mereka bandrol Rp. 750 ribu untuk satu setel dan Rp. 350 ribu untuk bajunya saja.

Selama pameran dan bazar, kata Ayu Darmawati, respons pengunjung sangat bagus. Mereka tertarik dengan kerajinan khas Bali, karena warna kainnya yang terang. "Kami baru pertama ikut pameran dan bazar Jambore Nasional PKK. Respon pengunjung sangat bagus," imbuh Ayu Darmawati.

Dan terpenting, lanjutnya, dia bisa menambah konsumen melalui pameran dan bazar tersebut. Sehari-hari, stand Jegeg Tribusana sejak 2008 membuka toko di rumah yang terletak di kelurahan Dangin Puri Kauh, Denpasar Timur.

Selama itu, mereka telah mengirim produknya ke Jakarta, Kalimantan dan Surabaya. Hal tersebut, tidak terlepas dari seringnya mereka ikut pameran dan bazar sehingga konsumen yang berminat tinggal menghubungi kembali.

Hal senada dikatakan Agus Aksara Diantika. Owner dari Dians Rumah Songket & Endek yang mengisi stand PKK Bali. Diakui melalui pameran dan bazar setidaknya dia bisa mencari customer sehingga kelak pelanggannya bertambah. Tak heran, ketika di ajak ikut pameran dan bazar oleh PKK Bali dia sangat senang.

Agus yang sehari-hari membuka toko di Jalan. Seganing XX Nomor 3, Gelgel, Klungkung ini membawa kain songket dan endek sebanyak 100 lembar. Dia menjual kain itu dari Rp 200 ribu-Rp 15 juta. Harga kain termahal adalah songket sutra. Itu pun dia hanya membawa satu buah.

"Peminat kain songket tersebut ada, tapi pembelinya menawar Rp 12 juta. Saya tidak lepas, karena harganya memang mentok Rp 15 juta. Kalau kain lainnya yang minat banyak, begitu pula dengan aksesoris kalung dan bros yang saya bawa. Lantaran saya menjualnya Rp 100-400 ribuan," ucap Agus.

Selain Agus, stand PKK Bali diisi pula oleh Ketut Masni. Ketut Masni menjual oleh-oleh khas Bali yaitu kacang matahari dan pie susu. Dia membawa sebanyak 40 buah yang dijual seharga Rp. 40 ribu. "Jika di Bali saya menjualnya di Jalan. Nangka 134, Denpasar Utara," imbuhnya. *k22

Komentar