nusabali

Perjuangan Hidup Kakak Beradik Yatim Piatu di Desa Selat

Cari Sayur Paku Untuk Bekal Sekolah

  • www.nusabali.com-perjuangan-hidup-kakak-beradik-yatim-piatu-di-desa-selat

Kakak beradik yang merupakan anak yatim-piatu di Banjar Payungan, Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Kadek Suardana,15, dan Komang Juniarta,13, harus hidup mandiri sejak kecil.

SEMARAPURA, NusaBali

Untuk menyambung hidup, mereka setiap pagi mencari sayur paku (pakis) di tebing sungai Desa Selat. Mereka ditinggal oleh kedua orangtuanya sejak kecil. Sang ayah I Wayan Astawa meninggal dunia pascajatuh dari pohon nangka. Mirisnya lagi, usai pemakaman Astawa, ibunda mereka Ni Wayan Tini, pulang ke rumah bajangnya di Karangasem.

Maka sejak saat itu, Suardana dan Juniarta diasuh dan dibesarkan oleh bibinya, Ni Wayan Sadiari, yang notabene adik dari almarhum Astawa. Seiring berjalannya waktu mereka pun tumbuh besar dan mengenyam pendidikan. Saat ini Suardana duduk di bangku kelas IX, SMPN 4 Semarapura dan adiknya Juniarta duduk di bangku kelas VII SMPN 4 Semarapura. "Untuk biaya sekolah saya dibantu oleh bantuan beasiswa baik dari sekolah/dinas maupun dari yayasan," ujar Suardana, saat ditemui Selasa (24/9).

Kata dia, sebelum berangkat sekolah bersama sang adik mencari jukut paku di tebing sungai. Kemudian diberikan kepada bibinya untuk dijual di Pasar Desa Selat, beberapan jukut paku dimasak untuk konsumsi. Setidaknya dalam sehari bibinya bisa menjual hingga Rp 15.000 - Rp 30.000. “Saya dan adik dikasi bekal Rp 5.000 setiap hari sama bibi, untuk keperluan sekolah sudah ditanggung beasiswa,” katanya.

Lebih lanjut ia mengaku berangkat sekolah dari pukul 11.00 Wita, dan pulang ke rumah pukul 18.00 Wita, dengan menempuh jarak 3 kilometer untuk mencapai sekolahnya di SMPN 4 Semarapura. “Kadang kami jalan kaki kadang numpang (dibonceng sepeda motor) sama teman,” katanya.

Diceritakan ibunya hanya sempat sekali dikunjungi, ketika itu Suardana baru duduk di bangku kelas 2 SD. Mereka pun rindu akan kehadiran sang ibu, bahkan mereka ingin menemuinya. Hanya saja karena tidak ada yang diajak dan tidak begitu hapal alamatnya maka niat itu diurungkan. “Saya rindu akan ibu,” ujarnya.

Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, yang juga Ketua PMI Klungkung, melihat langsung kondisi kakak beradik tersebut, Selasa kemarin. Wabup Kasta memberikan motivasi kepada mereka agar tetap semangat melanjutkan perjuangan hidup. “Selalu bersyukur jangan pernah bermalas-malasan dan selalu jauhi minum-minuman keras maupun bahayanya narkoba,” ujarnya saat menyerahkan bantuan logistik.

Kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) PMI ke-74 tahun 2019, yang jatuh setiap tanggal 17 September. Kegiatan kemanusian ini merupakan wujud kepedulian Pemkab Klungkung dan PMI rutin setiap tahun dalam membantu sejumlah warga diseluruh Kecamatan di Kabupaten Klungkung. *wan

Komentar