nusabali

Gerakkan Komunitas Literasi Dikemas Lewat Pola Bermain

  • www.nusabali.com-gerakkan-komunitas-literasi-dikemas-lewat-pola-bermain

Gerakkan lima komunitas literasi yang dikemas melalui pola bermain, mampu menggairahkan seluruh siswa yang ambil bagian.

AMLAPURA, NusaBali
Permainannya dengan mentransfer isi dari puisi, menebak judul puisi, menulis puisi yang didengar dari bisikan siswa lainnya, dan yang lainnya. Ini merupakan pola baru, implementasi literasi dilakukan dalam ruangan dan di lapangan.

Acara bertajuk menggerakkan puisi, dan menggerakkan literasi siswa diikuti 40 siswa dari lima komunitas, serangkaian Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem Jalan Ngurah Rai Amlapura, Sabtu (21/9).

Lima komunitas literasi yang berbaur: Komunitas Teater Galang Kangin SMAN 2 Amlapura, Komunitas Teater Lantang SMA PGRI Amlapura, Komunitas Teater SMAN 1 Amlapura, Komunitas Teater SMKN 1 Amlapura, dan Komunitas Teater SMAN 1 Bebandem. Bertindak sebagai fasilitator I Gede Aries Pidrawan, guru bahasa Indonesia SMA PGRI Amlapura.

I Gede Aries Pidrawan mengatakan, dengan menggerakkan puisi dan menggerakkan literasi, memunculkan semangat baru berliterasi siswa melalui media bermain. Kegiatannya diawali senam gemu famire ciptaan Frans Cornelis Dianbunda. Senam ini mengasah kebersamaan, kekompakan dan menciptakan keceriaan. Disusul seluruh siswa yang berjumlah 40 siswa itu diwajibkan membaca berita di perpustakaan Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, dilanjutkan setiap siswa menulis kata-kata menarik yang ditemukan dalam berita tersebut.

Sedangkan permainan kedua, berlanjut di lapangan, dengan mentransfer puisi. Salah seorang siswa membaca puisi, ditransfer ke siswa lain dengan cara berbisik secara berantai, kemudian siswa terakhir yang dapat kiriman puisi melalui bisikan, menulis puisi yang didengar. Itu tujuannya, sejauh mana siswa mampu mengingat dan menuangkan dalam tulisan.

Permainan berikutnya, fasilitator literasi I Gede Aries Pidrawan, menyodorkan puisi tanpa judul. Puisi itu dibaca secara berantai, di akhir acara seluruh siswa diwajibkan menebak judul puisi tersebut.

"Inilah literasi model baru, bukan sekadar baca berita, baca puisi. Tetapi, wajib menyimak isinya, karena ada puisi tanpa judul, sebab siswa wajib menebak judul puisi itu," jelas I Gede Aries Pidrawan.

Siswa katanya, menjadi termotivasi ingin tahu isi puisi yang dibacanya. "Dikemas dengan pola bermain, memang mengasikkan dan menyenangkan siswa, sistem pembelajaran yang benar seperti itu, sesuai PAKEM (pendidikan aktif kreatif efektif dan menyenangkan)," katanya.

Siswi Ni Nengah Arika Dewi dari Teater Galang Kangin SMAN 2 Amlapura mengaku bersemangat ikut program literasi. "Saya kira membosankan, seperti hanya sebagai pendengar di acara seminar, ternyata mengasikkan karena dikemas dalam bentuk permainan, sambil belajar puisi," katanya.

Siswa Fiona Fellicia Setiawan dari SMKN 1 Amlapura mengapresiasi kegiatan itu, "Saya berharap tahun depan ada lagi, literasi sambil bermain," harapnya,

Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah I Wayan Astika, mengatakan, menggerakkan literasi bisa dilakukan dengan pola-pola bermain, sehingga pesertanya menyenangkan. "Ini bagian dari inovasi baru, siswa tidak jenuh mengikuti setiap tahapan literasi," jelas I Wayan Astika. *k16

Komentar