nusabali

Penyandang Bisu Tuli Pintar Nyalon

  • www.nusabali.com-penyandang-bisu-tuli-pintar-nyalon

Yayasan Bhakti Senang Hati membina 20 penyandang disabilitas membuka usaha Salon di Banjar Teruna, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar, Gianyar.

GIANYAR, NusaBali

Lokasinya persis di pinggir jalan di sebelah kanan pintu masuk yayasan.  Salon diresmikan Kepala Dinas Sosial Bali Dewa Mahendra bertepatan dengan peringatan HUT Yayasan ke-5, Kamis (19/9). Seperti layaknya salon kecantikan pada umumnya, salon ini juga melayani potong rambut, cuci rambut, perawatan wajah, merias wajah, mesanggul dan massage atau pijat. Namun bedanya, tenaga salon adalah penyandang disabilitas.

Menurut  Ketua Yayasan I Nyoman Sukadana, tenaga salon saat ini terdiri dari dua penyandang disabilitas. Satu orang tuna netra, spesial jika ada pengunjung yang ingin pijat. Satu lagi tuna rungu atau bisu tuli yang sudah biasa merias wajah, potong rambut maupun melayani perawatan rambut dan wajah lainnya. Bahkan jauh sebelum diresmikan dalam bentuk salon, penyandang bisu tuli bernama Dewa Ayu Putri,36, sejak setahun terakhir sudah biasa merias ibu-ibu PKK masyarakat sekitar. "Dulu dipanggil untuk merias ke rumah atau di yayasan. Sekarang sudah ada salon, merias bisa disini," jelas Sukadana.

Diakui, meski dalam keterbatasan, Dewa Ayu Putri memiliki kelebihan yang patut diacungi jempol. "Awalnya untuk pemberdayaan, apa yang menjadi kesukaannya kita arahkan. Dewa Ayu ini sudah cukup sering ikut pelatihan merias dan sudah punya sertifikat," jelasnya. Para pelanggan, diakui masih berasal dari masyarakat sekitar. Menurutnya, usaha salon ini akan digandrungi mengingat lokasinya strategis dipinggir jalan raya.

Menurut Dewa Ayu Putri, dirinya suka merias sejak kecil. Namun terkendala karena kondisinya yang sulit mendengar dan sulit berbicara. Beruntung, setelah bergabung dengan Yayasan bakatnya ini bisa disalurkan. "Awalnya suka menari, lalu ingin merias wajah sendiri dan jadi tertarik untuk merias wajah orang lain, " ujarnya.

Perempuan yang masih lajang asal Banjar Tengah Desa/Kecamatan Tampaksiring ini mengaku alami bisu tuli sejak masih kecil. Dia pun tak tahu persis apa penyebabnya, padahal kedua orangtuanya normal. Dewa Ayu merupakan anak tunggal dari Dewa Putu Raka dan Desak Putu Alit yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas. "Baru diresmikan kemarin, supaya pas momentumnya saat HUT yayasan," ujar Dewa Ayu Putri melalui Nyoman Sukadana. Selain bisu tuli, Dewa Ayu Putri saat ini sedang berjuang untuk sembuh dari penyakit tumor payudara. "Sudah 8 tahun saya menderita sakit ini. Beberapa kali operasi, dan terakhir kali dirawat sekitar enam bulan lalu," jelasnya. Meski demikian, disela-sela waktunya di yayasan, Dewa Ayu kerap bergabung dalam setiap aktifitas dengan penyandang disabilitas yang lain.*nvi

Komentar