Usulan Polres Bandara Dapat Lampu Hijau
Usulan pembentukan Polres Bandara Ngurah Rai oleh Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mendapat tanggapan postitif dari Mabes Pori.
MANGUPURA, NusaBali
Mabes polri mengirim tim study kelayakan Srena Polri. Tim yang dipimpin Karo Lemtala Srena Polri, Brigjen Pol Yasdan Rivai datang ke Bali untuk mengecek situasi dan kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, 17 September 2019.
Seusai melakukan pengecekan di Bandara Ngurah Rai, Tim Srena Polri melaksanakan rapat koordinasi dengan DPRD Kabupaten Badung, Irwasda Polda Bali, Kombes Pol I Wayan Sumanajaya, dan Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan. Dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh pihak Angkasa Pura I, Bea Cukai, Imigrasi, dan Camat Kuta,
“Kedatangan Tim Srena Polri ke Bali untuk mengecek langsung lokasi lahan rencana pembangunan dan melakukan kajian studi kelayakan terbentuknya Polres Bandara Ngurah Rai. Hasilnya nanti akan diteruskan ke MenPAN-RB. Nanti atas izin menteri baru bisa Polres Bandara Ngurah Rai dibentuk,” jelas Brigjen Pol Yasdan Rivai, Kamis (19/9).
Brigjen Rivai mengungkapkan dasar pembentukan Polres Bandara dalam usulan Kapolda Bali adalah untuk meningkatkan pengamanan di Bandara Ngurah Rai. Di mana Bandara Ngurah Rai sebagai pintu masuk penerbangan internasional terbesar di Indonesia. Bandara Ngurah Rai dinilai setara dengan Bandara Soekarno-Hatta. Polri di tingkat Polres menjadi garda terdepan dalam pengamanan orang dan barang yang keluar masuk Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Sementara Wakapolda Bali, Brigjen Pol I Wayan Sunartha mengungkapkan pembentukan Polres Bandara Ngurah Rai sangat tepat. Dikatakan mobilitas penumpang di Bandara Ngurah Rai sangat tinggi. Banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang keluar masuk Bali.
Selain itu, Bali juga sering dijadikan tempat penyelenggaraan event besar bertaraf internasional yang dihadiri setingkat kepala negara, menteri, dan raja di dunia. Menurutnya, pertbangan keamanan menjadi salah satu faktor utama untuk menarik kunjungan wisatawan ke Bali.
“Kondisi ini akan membawa pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Bali yang sebagian besar bergerak di bidang pariwisata. Setiap tahun kunjungan terus meningkat, oleh karenanya harus diiringi dengan peningkatan pelayanan keamanan yang prima,” tuturnya.
Mantan Kapolresta Denpasar ini mengungkapkan, banyaknya kunjungan wisatawan menjadi tantangan Polda Bali sebagai penanggungjawab keamanan. Pengamanan di Bandara harus lebih maksimal. Karena jika pengamanan lemah bisa dimanfaatkan oleh pelaku transnational crime and organized crime dengan berpur-pura sebagai wisatawan.
“Bandara Ngurah Rai sebagai pintu masuk harus dijaga dengan ketat. Pembentukan Polres Bandara Ngurah Rai tentu akan membawa dampak yang positif untuk keamanan wilayah Bali dari para pelaku transnational crime and organized crime. Saya berharap kedatangan tim study kelayakan Srena Polri dapat menyetujui terbentuknya Mako Polres dan Polsek di Bandara Ngurah Rai,“ ungkap Brigjen Sunartha. *pol
Seusai melakukan pengecekan di Bandara Ngurah Rai, Tim Srena Polri melaksanakan rapat koordinasi dengan DPRD Kabupaten Badung, Irwasda Polda Bali, Kombes Pol I Wayan Sumanajaya, dan Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan. Dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh pihak Angkasa Pura I, Bea Cukai, Imigrasi, dan Camat Kuta,
“Kedatangan Tim Srena Polri ke Bali untuk mengecek langsung lokasi lahan rencana pembangunan dan melakukan kajian studi kelayakan terbentuknya Polres Bandara Ngurah Rai. Hasilnya nanti akan diteruskan ke MenPAN-RB. Nanti atas izin menteri baru bisa Polres Bandara Ngurah Rai dibentuk,” jelas Brigjen Pol Yasdan Rivai, Kamis (19/9).
Brigjen Rivai mengungkapkan dasar pembentukan Polres Bandara dalam usulan Kapolda Bali adalah untuk meningkatkan pengamanan di Bandara Ngurah Rai. Di mana Bandara Ngurah Rai sebagai pintu masuk penerbangan internasional terbesar di Indonesia. Bandara Ngurah Rai dinilai setara dengan Bandara Soekarno-Hatta. Polri di tingkat Polres menjadi garda terdepan dalam pengamanan orang dan barang yang keluar masuk Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Sementara Wakapolda Bali, Brigjen Pol I Wayan Sunartha mengungkapkan pembentukan Polres Bandara Ngurah Rai sangat tepat. Dikatakan mobilitas penumpang di Bandara Ngurah Rai sangat tinggi. Banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang keluar masuk Bali.
Selain itu, Bali juga sering dijadikan tempat penyelenggaraan event besar bertaraf internasional yang dihadiri setingkat kepala negara, menteri, dan raja di dunia. Menurutnya, pertbangan keamanan menjadi salah satu faktor utama untuk menarik kunjungan wisatawan ke Bali.
“Kondisi ini akan membawa pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Bali yang sebagian besar bergerak di bidang pariwisata. Setiap tahun kunjungan terus meningkat, oleh karenanya harus diiringi dengan peningkatan pelayanan keamanan yang prima,” tuturnya.
Mantan Kapolresta Denpasar ini mengungkapkan, banyaknya kunjungan wisatawan menjadi tantangan Polda Bali sebagai penanggungjawab keamanan. Pengamanan di Bandara harus lebih maksimal. Karena jika pengamanan lemah bisa dimanfaatkan oleh pelaku transnational crime and organized crime dengan berpur-pura sebagai wisatawan.
“Bandara Ngurah Rai sebagai pintu masuk harus dijaga dengan ketat. Pembentukan Polres Bandara Ngurah Rai tentu akan membawa dampak yang positif untuk keamanan wilayah Bali dari para pelaku transnational crime and organized crime. Saya berharap kedatangan tim study kelayakan Srena Polri dapat menyetujui terbentuknya Mako Polres dan Polsek di Bandara Ngurah Rai,“ ungkap Brigjen Sunartha. *pol
Komentar