nusabali

Perlu Komitmen dan Ubah Pola Pikir Bebaskan Bali dari Sampah

Belajar dari Surabaya Dalam Pengelolaan Sampah

  • www.nusabali.com-perlu-komitmen-dan-ubah-pola-pikir-bebaskan-bali-dari-sampah

Persoalan sampah yang mengancam Bali sehingga Bali darurat sampah tidak bisa diselesaikan secara sporadis.

DENPASAR,NusaBali

Perlu komitmen bersama dari hulu sampai hilir. Terlebih Gubernur Bali Wayan Koster sudah menerapkan Pergub No 97 Tahun 2018 tentang Pengurangan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Komitmen bersama menjadikan Bali bebas sampah plastik harus ditanamkan dulu.

Pemprov Bali harus belajar banyak dari Kota Surabaya yang menangani sampai tidak sporadis. Penanganan sampah di Surabaya berhasil maksimal karena komitmen warganya. Sampah dimulai pengelolaan dari rumah tangga. Hal itu terungkap saat kunjungan Humas Pemprov Bali bersama awak media di Bali ke Kota Surabaya, Jawa Timur yang dipimpin Asisten III Setda Provinsi Bali I Wayan Suarjana.

Surabaya memiliki pola penanganan sampah yang maksimal ditunjang dengan beberapa infrastruktur. Mulai dari TPA (tempat pengolahan), pemilahan sampah organik dan anorganik. Command Center untuk memantau penanganan masalah lingkungan termasuk sampah di Kota Surabaya.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya Andhini Kusumawardhani disela-sela menerima rombongan Humas Pemprov Bali di Surabaya, Rabu (18/9) mengatakan, selain memiliki TPA seluas 37,4 hektare yang dikerjasamakan dengan investor dengan pola mengelola sampah menjadi listrik, Surabaya punya Pusat Daur Ulang (PDU) yang mengolah sampah menjadi bahan bermanfaat di PDU Jambangan Surabaya yang bisa maksimal mengolah sampah 5-6 ton per hari menjadi pupuk kompos. Kemudian fasilitas pengolahan di Suterejo dan Tambak Oso. "Penanganan sampah benar-benar harus menjadi komitmen bersama dulu. Di Suterejo  adalah bantuan dari Kitakyushu Jepang. Kalau di Tambak Oso kami buat sendiri dengan anggaran pemerintah. Di sini bisa dilakukan pengelolaan sampah dengan pemilihan sampah plastik," ujar Andhini.

Sampah berupa botol plastik di Surabaya, menurut Andhini, bisa ditukar dengan tiket naik bus gratis di Surabaya. Masyarakat tinggal kumpulkan botol minuman plastik di rumah, botol plastik sudah bisa digunakan untuk naik kendaraan Bus Trans Surabaya secara gratis. Sampah plastik dari warga ini diolah lagi menjadi barang berguna dengan daur ulang melibatkan swasta. "Program ini cukup maksimal mengurangi sampah plastik di Surabaya. Kalau sampah organik diolah menjadi kompos," beber Andhini.

Sementara Asisten III Setda Provinsi Bali, I Wayan Suarjana mengatakan, penanganan sampah harus menjadi komitmen bersama dulu. "Sebagus apapun program itu, tidak akan berhasil. Maka harus ada dukungan masyarakat dulu dari seluruh elemen. Maka upaya di Bali dukungan terhadap Pergub 97 Tahun 2018  harus dimaksimalkan oleh semua elemen masyarakat. Sehingga Bali benar-benar bisa clean dari sampah plastik," ujar mantan Kadispenda Bali ini.

Menurut Suarjana, Bali dengan Visi Misi Gubernur Bali Nangun Sat Kertih Loka Bali dimana tujuannya menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam Bali beserta isinya salah satunya dengan cara mengurangi sampah plastik menjadi bahan berguna. "Regulasi sudah, sekarang komitmen kita bersama. Apa yang kita jajaki dan pelajari di Surabaya ini bisa diterapkan di Bali. Pola pikir diubah dulu. Disiplin dilakukan dulu. Kalau sudah pola pikirnya menjadikan Bali bersih maka program Bali bersih dari sampah plastik akan berhasil. Dimulai dengan rumah tangga dulu," tegas Suarjana. *n nat

Komentar